Hubungan Perilaku Gizi Ibu terhadap Status Gizi Balita Pasca Satu Tahun Program Pendampingan Kader Posyandu

Abstract

Masa balita merupakan masa yang paling penting dalam siklus kehidupan dimana pada masa balita yaitu usia 0 hingga 5 tahun balita mengalami perkembangan fisik, mental, dan perilaku. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membantu mengoptimalkan perkembangan dan pertumbuhan anak selama masa ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku gizi ibu terhadap status gizi balita pasca satu tahun program pendampingan kader posyandu. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei–Juli 2025 dengan desain cross-sectional di Desa Sukadamai, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Subjek yang digunakan adalah seluruh populasi yang berjumlah 68 subjek. Data dikumpulkan melalui kuesioner, food recall 1x 24 jam, dan pengukuran antropometri. Hasil uji beda menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada pengetahuan gizi ibu, status gizi BB/U dan status gizi PB/U setelah intervensi dan pasca satu tahun intervensi (follow up). Uji hubungan menggunakan uji korelasi Rank Spearman dimana menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi balita berdasarkan indeks BB/U (p<0,05). Sedangkan, tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, praktik, status kelengkapan imunisasi, dan pola konsumsi balita dengan status gizi balita. Kemudian uji hubungan Fisher exact menunjukkan tidak terdapat hubungan status kelengkapan imunisasi dengan kejadian penyakit diare dan ISPA.

Toddlerhood is a crucial stage in the human life cycle, covering ages 0–5 years, when children experience rapid physical, mental, and behavioral development. During this period, parental involvement is essential to support optimal growth and development. This study aimed to examine the relationship between maternal nutritional behavior and toddlers’ nutritional status after one year of mentoring by Posyandu cadres. The study was conducted in May–July 2025 using a cross-sectional design in Sukadamai Village, Dramaga District, Bogor Regency, with a total population of 68 toddlers as subjects. Data were collected through questionnaires, a 24 hour food recall, and anthropometric measurements. The results of the difference test revealed significant improvements in maternal nutritional knowledge, as well as toddlers’ nutritional status measured by weight- for-age and height-for-age, both at the endline and one year after intervention (follow-up). Correlation analysis using the Spearman Rank test indicated a significant association between the history of infectious diseases and toddlers’ nutritional status based on the W/A index (p<0.05). However, no significant relationships were found between knowledge, attitudes, practices, immunization completeness, or dietary patterns and nutritional status. Furthermore, the Fisher exact test showed no relationship between immunization completeness and the incidence of diarrhea or acute respiratory infections.