Karakteristik Biofoam dengan Perbandingan Limbah Agar dan Jerami Hasil Kopolimerisasi Menggunakan Metode Thermopressing

Abstract

Styrofoam merupakan salah satu jenis plastik (polystyrene) yang sulit terurai serta berbahaya bagi lingkungan dan manusia karena sifat karsinogeniknya. Biofoam merupakan produk alternatif pengganti styrofoam berbasis hayati namun masih memiliki sifat mekanik yang rendah. Limbah agar dan jerami memiliki kandungan selulosa tinggi dapat memperbaiki sifat mekanik biofoam yang telah ada saat ini. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi karakteristik biofoam yang terbuat dari proporsi limbah agar dan jerami melalui proses kopolimerisasi menggunakan metode thermopressing. Penelitian dilakukan dengan 2 tahap yaitu karakterisasi bahan baku pada limbah agar dan jerami serta karakterisasi biofoam. Hasil penelitian menghasilkan biofoam terbaik yang memiliki nilai ketebalan sebesar 3,33±0,02 mm, kecerahan sebesar 65,08±0,39, daya serap air sebesar 35,78±0,31%, daya kuat tekan sebesar 0,03±0,00 MPa, teridentifikasi gugus fungsi O-H dan C-O, sudut kontak sebesar 128,05±0,04° (hidrofobik), dan biofoam yang dihasilkan mampu terdegradasi secara alami dan hampir sempurna dalam waktu 60 hari.

Styrofoam is a type of plastic (polystyrene), difficult to decompose and dangerous to the environment and humans due to its carcinogenic properties. Biofoam is a bio-based alternative product to replace styrofoam but still has poor mechanical properties. Agar and rice straw waste have high cellulose content that can improve the mechanical properties of existing biofoam. This study aims to evaluate the characteristics of biofoam made from the proportion of agar and rice straw waste through a copolymerization process using the thermopressing method. The study was conducted in two stages: characterization of raw materials in agar and rice straw waste and characterization of biofoam. The results of the study produced the best biofoam which had a thickness value of 3,33±0,02 mm, brightness of 65,08±0,39, water absorption of 35,78±0,31%, compressive strength of 0,03±0,00 MPa, identified O-H and C-O functional groups, contact angle of 128,05±0,04° (hydrophobic), and the resulting biofoam was able to degrade naturally and almost completely within 60 days.