Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169910
Title: PENILAIAN DAUR HIDUP (LIFE CYCLE ASSESSMENT) KOPI ROBUSTA PAGAR ALAM
Other Titles: Life Cycle Assessment (LCA) of Pagar Alam's Robusta Coffee.
Authors: Romli, Muhammad
Yani, Moh.
Susanti, Novia
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: Agroindustri Kopi Robusta di Kota Pagar Alam memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian daerah, namun aktivitas produksi dalam industri ini berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang belum banyak dikaji. Beragamnya proses pengolahan, baik pada pengolahan kopi asalan maupun kopi petik merah, hingga saat ini belum disertai dengan penilaian dampak lingkungan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai dampak lingkungan secara menyeluruh adalah metode Life Cycle Assessment (LCA). LCA merupakan metode sistematis untuk mengidentifikasi aliran bahan, penggunaan energi, dan potensi dampak lingkungan dari seluruh tahapan siklus hidup produk, termasuk proses pengolahan biji kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan kinerja lingkungan dari dua sistem budidaya kopi, yaitu konvensional (K1) dan non-pestisida (K2), serta enam metode pengolahan biji kopi, meliputi: asalan natural (A1), asalan pecah kulit (A2), natural aerob (N1), natural anaerob (N2), honey aerob (H1), dan honey anaerob (H2). Metode analisis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Life Cycle Assessment (LCA) berbasis cradle-to-gate, dengan unit fungsional 100 kg biji kopi, dan mengacu pada empat kategori dampak yaitu potensi pemanasan global (GWP), potensi penipisan ozon (ODP), potensi asidifikasi (AP), dan potensi eutrofikasi (EP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada subsistem budidaya K1 menghasilkan emisi lingkungan yang relatif tinggi dibandingkan dengan sistem K2. Rentang emisi yang dihasilkan oleh K1 meliputi 85,70 hingga 117,00 kg CO2-eq (GWP), 3,53E-06 hingga 4,80E-06 kg CFC-11 eq (ODP), 0,37 hingga 0,50 kg SO2 eq (AP), serta 0,16 hingga 0,22 kg PO4 eq (EP). Sistem budidaya K2 menunjukkan performa lingkungan yang lebih baik dengan emisi yang jauh lebih rendah. Emisi yang dihasilkan berkisar antara 23,00 hingga 31,30 kg CO2-eq (GWP), 2,22E-07 hingga 3,03E-07 kg CFC-11 (ODP), 0,09 hingga 0,13 kg SO2 eq (AP), dan 0,03 hingga 0,04 kg PO4 eq (EP). Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan sistem budidaya non-pestisida secara signifikan dapat mengurangi kontribusi terhadap berbagai kategori dampak lingkungan. Pada subsistem pengolahan, metode H2 tercatat sebagai metode dengan emisi tertinggi. Emisi dari metode ini mencapai 14,77 kg CO2-eq (GWP), 6,48E-08 kg CFC-11 eq (ODP), 0,04 kg SO2 eq (AP), dan 0,02 kg PO4 eq (EP). Metode A1 menunjukkantingkat emisi paling rendah, yaitu 5,23 kg CO2-eq (GWP), 3,87E-08 kg CFC-11 eq (ODP), 0,01 kg SO2 eq (AP), dan 0,001 kg PO4 eq (EP). Berdasarkan hasil analisis skenario perbaikan, penerapan strategi berbasis sistem K2 secara keseluruhan mampu menurunkan emisi pada seluruh kategori dampak lingkungan sebesar 65% hingga 93%. Studi ini menyimpulkan bahwa penerapan budidaya tanpa pestisida dan metode pengolahan yang lebih sederhana dapat secara signifikan mengurangi jejak lingkungan dari produksi Kopi Robusta di Pagar Alam.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169910
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_F3501231002_6115700924974a6a947b1681e09ef146.pdfCover573.1 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_F3501231002_c9c81cf403844a709beebd265cbcd8e5.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.09 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_F3501231002_5f4cae883f2840998204c9d3cb3598dc.pdf
  Restricted Access
Lampiran4.59 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.