Strategi Pengembangan Usaha Bunga Krisan Pada Kelompok Tani Rosefarm Desa Cibadak Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur

Abstract

Bunga krisan merupakan salah satu komoditas florikultura unggulan di Kabupaten Cianjur yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, terutama melalui kelembagaan petani seperti Kelompok Tani (Poktan). Namun, pengembangan usaha sering terhambat oleh kendala manajemen, teknologi, dan pemasaran. Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi pengembangan usaha Poktan Rosefarm di Desa Cibadak, Kecamatan Sukaresmi. Analisis faktor internal dan eksternal dilakukan menggunakan Matriks IFE dan EFE, yang menghasilkan skor masing-masing 2,7341 dan 2,5518, memposisikan Poktan pada kuadran V Matriks IE (jaga dan pelihara). Matriks SWOT menghasilkan delapan alternatif strategi yang diprioritaskan melalui analisis QSPM. Strategi utama yang direkomendasikan adalah pelatihan internal sederhana untuk memperbaiki sistem pemasaran dan meningkatkan adopsi teknologi. Hasil penelitian diharapkan menjadi panduan penguatan daya saing dan keberlanjutan agribisnis krisan di wilayah ini.

Chrysanthemums are one of the leading floriculture commodities in Cianjur Regency, holding significant potential for development, particularly through farmer organizations such as farmer groups. However, business growth is often constrained by challenges in management, technology, and marketing. This study aims to formulate a business development strategy for the Rosefarm Farmer Group in Cibadak Village, Sukaresmi District. Internal and external factor analyses were conducted using the IFE and EFE Matrix, yielding scores of 2.7341 and 2.5518, respectively, which place the group in quadrant V of the IE Matrix (hold and maintain). The SWOT Matrix generated eight alternative strategies, which were prioritized through QSPM analysis. The main recommended strategy is to implement simple internal training to improve the marketing system and increase technology adoption. The findings are expected to serve as a guideline for strengthening the competitiveness and sustainability of chrysanthemum agribusiness in the region