Efektivitas Strategi Content-Plan Anti Korupsi terhadap Engagement Audiens Instagram Inspektorat Jawa Barat

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas strategi content-plan anti korupsi terhadap engagement audiens pada akun Instagram Inspektorat Jawa Barat. Strategi yang digunakan berlandaskan pendekatan Think-Feel-Do, dengan indikator keterlibatan berupa likes dan komentar yang diukur menggunakan rumus Engagement Rate (ER). Metode penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan korelasional, memanfaatkan observasi terhadap tiga konten yang mengimplementasikan masing-masing strategi Think, Feel, dan Do dalam kurun waktu satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Feel memperoleh tingkat keterlibatan tertinggi (ER = 6,58%, kategori tinggi), disusul oleh strategi Think (ER = 5,66%) dan Do (ER = 5,54%) yang keduanya berada pada kategori sedang. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan emosional dalam penyampaian pesan antikorupsi lebih efektif dalam membangun keterlibatan audiens dibandingkan pendekatan kognitif atau ajakan bertindak langsung. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya integrasi dimensi emosional dalam strategi komunikasi digital untuk meningkatkan efektivitas kampanye antikorupsi di media sosial. Kata Kunci: anti korupsi, engagement rate, inspektorat jawa barat, instagram, strategi konten.

This study aims to analyze the effectiveness of the anti-corruption content plan strategy on audience engagement on the West Java Inspectorate's Instagram account. The strategy used is based on the Think-Feel-Do approach, with engagement indicators being likes and comments, measured using the Engagement Rate (ER) formula. This research method is quantitative with a correlational approach, utilizing observations of three content pieces implementing the Think, Feel, and Do strategies over a one-month period. The results show that the Feel strategy achieved the highest engagement rate (ER = 6.58%, in the high category), followed by the Think (ER = 5.66%) and Do (ER = 5.54%) strategies, both of which are in the medium category. These findings indicate that an emotional approach to delivering anti-corruption messages is more effective in building audience engagement than a cognitive approach or direct calls to action. This study recommends the importance of integrating the emotional dimension into digital communication strategies to increase the effectiveness of anti-corruption campaigns on social media. Keywords: anti-corruption, engagement rate, west java inspectorate, instagram, content strategy.