Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169654
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPriyarsono, Dominicus Savio
dc.contributor.advisorMulyati, Heti
dc.contributor.authorNopendi, Ferlan
dc.date.accessioned2025-08-16T04:29:04Z
dc.date.available2025-08-16T04:29:04Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169654
dc.description.abstractDigitalisasi dalam sektor keuangan telah mengubah paradigma penilaian kelayakan kredit (credit underwriting) pada perusahaan multifinance. PT. XYZ mengimplementasikan proses penilaian kelayakan kredit secara digital pada bulan April 2021 yang bertujuan untuk mengeliminasi intervensi manusia dalam pengambilan keputusan kredit. Perubahan ini menimbulkan pertanyaan mengenai dampaknya terhadap risiko kredit, khususnya First Payment Default (FPD) yang merupakan indikator awal gagal bayar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi logistik untuk menganalisis 533 data pengajuan kredit pada dua periode: Januari- April 2021 (dengan intervensi manusia) dan Juni-September 2021 (tanpa intervensi manusia). Variabel yang dianalisis meliputi tenor pinjaman, skor digital, tingkat bunga, pendapatan bulanan, dan credit expert sebagai variabel independen, serta FPD sebagai variabel dependen. Analisis menggunakan SPSS versi 25 dengan uji Wald, Hosmer-Lemeshow test, dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya skor digital yang berpengaruh signifikan terhadap FPD (p=0,009) dengan odds ratio 1,852, artinya setiap peningkatan satu unit skor digital meningkatkan kemungkinan FPD sebesar 85,2%. Variabel lainnya tidak signifikan. Model memiliki Area Under Curve (AUC) sebesar 0,738 dan uji Chi-square mengkonfirmasi tidak ada perbedaan signifikan antara penilaian dengan dan tanpa intervensi manusia (p=0,148). Tingkat FPD keseluruhan adalah 3,6%. Temuan ini mendukung teori digitalisasi dalam manajemen risiko kredit, menunjukkan bahwa sistem automated underwriting dapat menggantikan penilaian manual tanpa mengorbankan kualitas keputusan. Implementasi Know Your Customer (KYC) yang ketat berperan penting dalam memitigasi risiko. Eliminasi intervensi manusia memberikan efisiensi biaya signifikan tanpa meningkatkan risiko kredit secara material.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEfektivitas Digital Underwriting Terhadap First Payment Defaultid
dc.title.alternativeThe Effectiveness of Digital Underwriting on First Payment Default
dc.typeTesis
dc.subject.keywordDigitalisasiid
dc.subject.keywordRisiko Kreditid
dc.subject.keywordintervensi manusiaid
dc.subject.keywordFirst Payment Default (FPD)id
dc.subject.keywordmultifinanceid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_K1501211100_bfaa93e0ad0448e697ea2ebc7eeeb65d.pdfCover515.28 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_K1501211100_4b8f732a7f5d4fdfb937c685e71f8162.pdf
  Restricted Access
Fulltext741.94 kBAdobe PDFView/Open
lampiran_K1501211100_19204d71cd0c466fb574c6fd88e9dba1.pdf
  Restricted Access
Lampiran404.66 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.