Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169408
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuwardi-
dc.contributor.advisorSahari, Bandung-
dc.contributor.authorPutri, Cut Rushayu-
dc.date.accessioned2025-08-15T07:17:11Z-
dc.date.available2025-08-15T07:17:11Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169408-
dc.description.abstractCUT RUSHAYU PUTRI. Fluks Karbon Dioksida (CO2) pada Perkebunan Kelapa Sawit di Lahan Gambut dengan Variasi Ketinggian Muka Air. Dibimbing oleh SUWARDI dan BANDUNG SAHARI. Indonesia merupakan salah satu negara dengan lahan gambut terbesar di daerah tropis. Umumnya, lahan gambut di Indonesia digunakan untuk pertanian, termasuk lahan gambut dalam komoditas kelapa sawit. Pemanfaatan lahan gambut dalam pertanian kelapa sawit tentu berdampak pada lingkungan, salah satunya adalah pelepasan karbon dioksida (CO2) yang relatif tinggi dan berdampak pada pemanasan global. Beberapa faktor mempengaruhi fluks CO2 yang tinggi dari lahan gambut, termasuk dekomposisi gambut, aktivitas respirasi akar dan populasi mikroba di daerah tersebut. Hal penting lainnya di lahan gambut yang harus diperhatikan adalah Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) dan kadar air tanah (KAT), khususnya perkebunan kelapa sawit. Tinggi muka air tanah memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Untuk itu, peraturan mengenai ketinggian air harus dikelola dengan baik. Penelitian ini menganalisis hubungan antara fluks CO2, tinggi muka air tanah dan kadar air tanah pada perkebunan kelapa sawit di ekosistem gambut tropis di perkebunan kelapa sawit Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Penelitian dilakukan pada November 2023 hingga Februari 2024, penelitian dilakukan dengan mengukur fluks CO2 di tiga kondisi plot di lokasi penelitian: plot tanah terbuka, plot Nephrolepis biserrata, dan plot kebun kelapa sawit. Pengukuran fluks CO2 dilakukan menggunakan metode sungkup tertutup dan Infrared Gas Analyzer (IRGA). Pengukuran tinggi muka air tanah dan kadar air tanah diukur bersamaan dengan fluks CO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata fluks CO2 yang diukur adalah 22,83±13,43 ton CO2 ha-1 tahun-1 di tanah terbuka, 31,23±15,76 ton CO2 ha-1 tahun-1 di Nephrolepis biserrata, dan 35,76±20,99 ton CO2 ha-1 tahun-1 di plot kebun kelapa sawit. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi muka air tanah tidak berkorelasi secara signifikan dengan fluks CO2 untuk semua plot dan kadar air tanah tidak berkorelasi secara signifikan dengan fluks CO2, kecuali untuk plot tanah terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air tanah (KAT) memainkan peran yang lebih penting dalam emisi CO2 daripada tinggi muka air tanah. Temuan ini menyoroti pentingnya mengelola tinggi muka air tanah dan mempertahankan kadar air tanah yang optimal untuk mengurangi fluks CO2 dari lahan gambut tropis secara efektif.-
dc.description.sponsorshipnull-
dc.language.isoid-
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleFLUKS KARBON DIOKSIDA (CO2) PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI LAHAN GAMBUT DENGAN VARIASI KETINGGIAN MUKA AIRid
dc.title.alternativeFlux CO2 in Oil Palm Plantations on Peatlands with Water Level Variation-
dc.typeTesis-
dc.subject.keywordfluks co2id
dc.subject.keywordlahan gambutid
dc.subject.keywordkadar air gambutid
dc.subject.keywordNephrolepis biserrataid
dc.subject.keywordtinggi muka air tanahid
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_P0502221021_2ecdf2d26f2a4759b7873035e0c7921f.pdfCover2.44 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_P0502221021_6726fd28c6ff488aaebd5177b043cba3.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.19 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_P0502221021_3dd44ff7b5a24e9b99c098df54594e86.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.95 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.