Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169294
Title: Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berdasarkan Kualifikasi Jasa Ekosistem
Other Titles: 
Authors: Yulianto, Gatot
Riani, Etty
Kurniawan, Fery
Agurhan, Nur Afiah Azizah
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: Ekosistem mangrove memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan ekologis dan mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir melalui penyediaan jasa ekosistem yang kompleks termasuk jasa penyedia, pengaturan, budaya, dan pendukung. Namun, tekanan antropogenik dan perubahan iklim telah menyebabkan degradasi yang signifikan, terutama di wilayah pesisir Kabupaten Demak, Jepara, dan Majene. Tesis ini bertujuan merumuskan strategi pengelolaan ekosistem mangrove berbasis nilai jasa ekosistem dengan mengintegrasikan pendekatan ekologis, sosial, dan spasial dalam kerangka pengambilan keputusan berbasis data. Penelitian menggunakan klasifikasi jasa ekosistem CICES V5.2 untuk menilai nilai relatif dari masing-masing jasa. Keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan dianalisis menggunakan Burkhard matriks, sedangkan perubahan luas mangrove juga dianalisis dengan Difference Vegetation Index (NDVI). Untuk menentukan prioritas strategi, digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan sembilan subkriteria yang mencerminkan dimensi ekologi, ekonomi, dan sosial. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam pemanfaatan jasa ekosistem mangrove di tiga kabupaten, mencerminkan kondisi sosial ekologis masing-masing wilayah. Demak menunjukkan tingkat ketergantungan dan pemanfaatan tertinggi, diikuti Jepara, sedangkan Majene memiliki keterbatasan pemanfaatan yang mencolok. Keseimbangan kapasitas dan permintaan relatif stabil di Demak dan Jepara, meskipun ada tekanan pada jasa penyedia. Sebaliknya, Majene mengalami ketimpangan tajam, terutama pada jasa pengaturan dan budaya yang mengindikasi potensi degradasi lanjutan. Penurunan luas mangrove dalam dua dekade terakhir juga signifikan, di Kabupaten Demak menurun dengan total kehilangan mencapai 37,67 %, Kabupaten Jepara 37,87%, dan Majene 89,74%. Strategi prioritas yang dihasilkan melalaui AHP menekankan pengembangan silvofishery, rehabilitasi dan konservasi serta sosialisasi pengembangan ekosistem mangrove. Sementara itu, Majene memerlukan pendekatan lebih mendasar melalui peningkatan kesadaran masyarakat, pendampingan, dan pengembangan ekowisata. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa pengelolaan ekosistem mangrove perlu dilakukan secara adaptif dan berbasis pada informasi ekologi, ekonomi, sosial, dan spasial secara terukur. Pendekatan berbasis jasa ekosistem mampu memberikan gambaran secara holistik dalam merancang strategi pengelolaan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokal. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi ilmiah maupun praktis bagi pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat dalam merancang kebijakan pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169294
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_C2502222005_c226875f0fe6409ca77db97771c35d13.pdfCover3.44 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_C2502222005_d2f51321604f4689a523045ff103faf9.pdf
  Restricted Access
Fulltext9.55 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_C2502222005_5e79eacad9e34c97b959d26fd892420f.pdf
  Restricted Access
Lampiran7.97 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.