Analisis Kinerja Rantai Pasok Dan Efisiensi Pemasok Produk Susu Di PT XYZ Subang

Abstract

Salah satu usaha peternakan yang potensial dikembangkan di Indonesia adalah sapi perah. PT XYZ berlokasi di Kabupaten Subang merupakan salah satu perusahaan yang mengolah susu sapi. Saat ini, perusahaan menghadapi tantangan dalam mengelola rantai pasok, seperti pasokan susu yang terbatas akibat berkurangnya ketersediaan pakan, menurunnya populasi sapi perah, dan kualitas transportasi yang dikelola oleh KUD. Selain itu, penggunaan metrik kinerja yang sudah tidak relevan membuat perusahaan sulit mengukur kinerja secara akurat, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dari segi pemasok, pengiriman susu dengan drum serta milk chain tidak dapat menjaga kualitas susu mentah. Selain itu, masalah infrastruktur seperti jarak jauh ataupun jalan buruk dapat memperburuk efisiensi pengiriman dan meningkatkan biaya. Maka, untuk mengatasi berbagai problematika tersebut perlu menerapkan beberapa hal seperti, pemanfaatan metrik SCOR sebagai alat evaluasi strategi, pendekatan kolaboratif dengan berbagai KUD, investasi dalam infrastruktur dan teknologi, serta desain kebijakan insentif yang berbasis kinerja. Pemberian reward bagi KUD yang mencapai skor efisiensi tinggi dan pengurangan stock out dapat mendorong budaya continuous improvement di tingkat peternak. Penelitian ini bertujuan untuk 1) memetakan dan menganalisis proses rantai pasok di PT XYZ dengan mengidentifikasi atribut kinerja berdasarkan kualitas, produktivitas, efektivitas, dan biaya logistik, 2) menentukan bobot prioritas dari setiap metrik kinerja agar perusahaan dapat mencapai tujuannya secara lebih efektif, 3) menganalisis efisiensi KUD sebagai pemasok susu sapi, dan, 4) merumuskan langkah-langkah peningkatan kinerja yang lebih strategis dan KUD yang dianalisis adalah KUD Larasati dan KUD Parongpong. Lokasi penelitian di PT XYZ Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat dan penelitian ini dilakukan dibeberapa peternak mitra ataupun koperasi susu yang telah menjalin kerjasama dengan PT XYZ Subang serta dilaksanakan pada bulan Maret 2024 hingga Juli 2025. Metode SCOR digunakan untuk menganalisis proses rantai pasok, sedangkan Data Envelopment Analysis (DEA) mengukur efisiensi KUD. Analisis prioritas metrik kinerja dilakukan dengan Analytical Hierarchy Process (AHP). Rantai pasok susu dalam penelitian ini mencakup peternak, KUD dan IPS. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja rantai pasok saat ini melibatkan beberapa entitas seperti pemasok susu sapi (supplier), pemanufaktur (industri pengolahan susu), hingga distributor. Metrik kualitas (37,8%) dan produktivitas (23%) memiliki pengaruh paling besar dalam mencapai tujuan perusahaan yang disusul oleh beberapa metrik kinerja seperti efektivitas dan biaya logistik selain itu, nilai akhir seluruh metrik adalah 86,6% yang termasuk kategori sedang. Namun, evaluasi kinerja terhadap KUD Larasati dan KUD Parongpong mengalami inefisiensi di beberapa bulan dengan perolehan nilai dibawah 100%.