Pengaruh Kelekatan Orang Tua-Remaja, Empati, dan Kontrol Diri terhadap Perilaku Phubbing Remaja

Abstract

Phubbing merupakan fenomena sosial yang semakin marak terjadi di kalangan remaja, ditandai dengan kecenderungan untuk mengabaikan interaksi tatap muka karena terlalu fokus pada penggunaan smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kelekatan orang tua-remaja, empati, dan kontrol diri terhadap perilaku phubbing remaja. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan explanatory research design dan teknik purposive sampling yang melibatkan 221 remaja MAN yang berada di Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner secara self-administered. Analisis data mencakup analisis deskriptif, uji korelasi, dan analisis pengaruh menggunakan Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas remaja memiliki kelekatan aman dengan ibu, namun kelekatan tidak aman dengan ayah, dengan tingkat empati dan perilaku phubbing pada kategori sedang, serta kontrol diri pada kategori rendah. Remaja perempuan memiliki tingkat empati yang lebih tinggi dibandingkan remaja laki-laki. Kelekatan dengan ibu menurun seiring bertambahnya usia remaja dan usia ibu, sedangkan kontrol diri remaja meningkat seiring bertambahnya usia ayah. Uji pengaruh menunjukkan kelekatan orang tua berpengaruh langsung terhadap empati dan kontrol diri. Kontrol diri berpengaruh langsung terhadap perilaku phubbing. Sementara, kelekatan orang tua memengaruhi secara tidak langsung melalui kontrol diri. Hasil penelitian merekomendasikan pencegahan perilaku phubbing melalui penguatan kontrol diri serta dukungan kelekatan yang aman dengan orang tua.

Phubbing is a social phenomenon that is increasingly prevalent among adolescents, characterized by the tendency to ignore face-to-face interactions due to excessive focus on smartphone use. This study aims to analyze the influence of parent–adolescent attachment, empathy, and self-control on adolescents’ phubbing behavior. The research employed a quantitative approach with an explanatory research design and purposive sampling technique, involving 221 adolescents from MAN schools in Bogor City. Data were collected through self-administered questionnaires. Data analysis included descriptive analysis, correlation tests, and influence analysis using Structural Equation Modeling–Partial Least Squares (SEM-PLS). The findings revealed that most adolescents had a secure attachment with their mothers but an insecure attachment with their fathers, with empathy and phubbing behavior falling into the moderate category, and self-control in the low category. Female adolescents demonstrated higher levels of empathy compared to males. Mother–adolescent attachment decreased with increasing adolescent and mother age, whereas adolescent self-control increased with the father’s age. The influence analysis showed that parental attachment had a direct effect on empathy and self-control. Self-control had a direct effect on phubbing behavior, while parental attachment indirectly influenced phubbing through self-control. The study recommends preventing phubbing behavior by strengthening self-control and fostering secure attachment with parents.