Peran Pendanaan Terhadap Kelayakan Finansial dan Keberlanjutan Bank Sampah Kenanga Kota Bogor

Abstract

Kota Bogor menghadapi masalah terkait pengelolaan sampah akibat keterbatasan lahan yang tersedia untuk dijadikan tempat pembuangan akhir (TPA). Sebagai upaya untuk mengatasi masalah ini, pengembangan bank sampah menjadi salah satu alternatif solusi yang diusulkan. Bank Sampah Kenanga merupakan salah satu bank sampah yang mengelola sampah di permukiman Kota Bogor. Bank Sampah Kenanga mendapatkan pembiayaan dari World Wide Fund for Nature (WWF) sehingga memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kapasitas operasional dan penerimaan bank sampah. Pasca berakhirnya pembiayaan, bank sampah menghadapi tantangan dalam keberlanjutan pengelolaan. Penelitian ini bertujuan untuk, 1) menguraikan sistem pengelolaan sampah di bank sampah, 2) menganalisis persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah, 3) mengestimasi kelayakan usaha bank sampah, 4) menganalisis strategi pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Bank Sampah Kenanga. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, skala Likert, analisis biaya dan manfaat, dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian ini menunjukkan Bank Sampah Kenanga menerapkan sistem pengelolaan sampah yang sudah baik dan penilaian masyarakat yang positif. Usaha bank sampah dinyatakan layak ketika mendapatkan bantuan hibah pendanaan, namun tidak layak dijalankan ketika pembiayaan dilakukan secara mandiri. Strategi untuk mendorong keberlanjutan dapat dilakukan melalui pendekatan lingkungan melalui promosi dan sosialisasi terkait pengelolaan sampah.

The city of Bogor faces challenges in waste management due to limited land availability for land for final disposal sites (TPA). As an effort to address this issue, the development of waste banks has been proposed as one of the solutions. Bank Sampah Kenanga is one of the waste banks managing household waste in residential areas of Bogor City. Bank sampah Kenanga received funding from the World Wide Fund for Nature (WWF), which significantly enhanced its operational capacity and waste collection performance. However, after the funding ended, the waste bank encountered challenges in maintaining operational sustainability. This study aims to: 1) describe the waste management system at the waste bank, 2) describe the community's perception of waste management, 3) estimate the business feasibility of the waste bank, and 4) analyze sustainable waste management strategies at Bank Sampah Kenanga. The methods used include qualitative descriptive analysis, likert scale, cost-benefit analysis, and Analytical Hierarchy Process (AHP). The results of this study show that Bank Sampah Kenanga has implemented a good waste management system and has received positive assessments from the community. The waste bank's business was deemed feasible when supported by grant funding but was not feasible to operate independently. The strategies to promote sustainability an be implemented through environmental approaches such a promotion and outreach activities related to waste management.