Strategi Peningkatan Inklusi Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah Indonesia (Studi Kasus DPLK Syariah Muamalat)

Abstract

Inklusi Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah (DPLK) di Indonesia masih tergolong rendah meski DPLK Syariah Muamalat mencatat pertumbuhan aset dan peserta sudah konsisten. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor internal (kekuatan-kelemahan) dan eksternal (peluang-ancaman), serta merumuskan strategi prioritas guna meningkatkan inklusi keuangan syariah pada DPLK Syariah Muamalat. Metode yang digunakan adalah Analytical Network Process (ANP) dengan pendekatan Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT). Data diperoleh melalui tinjauan pustaka dan wawancara mendalam, kemudian kuesioner ANP-SWOT disebarkan kepada lima narasumber yang memahami objek penelitian,terdiri atas akademisi, regulator, dan praktisi. Lalu data diolah menggunakan Software Super Decisions. Hasil ANP-SWOT mengungkap variabel kunci seperti kolaborasi institusional yang luas, keterbatasan jaringan kantor cabang, dukungan regulasi, dan rendahnya literasi masyarakat. Dari delapan alternatif strategi, Pengembangan model bisnis, diikuti peningkatan inovasi produk dan sosialisasi literasi dana pensiun. Temuan penelitian ini menyediakan road map bagi pengelola DPLK Syariah Muamalat dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program pensiun syariah.

The inclusion of Sharia Financial Institution Pension Funds (DPLK) in Indonesia remains low despite DPLK Syariah Muamalat’s consistent growth in assets and participants. This study aims to identify internal strengths and weaknesses as well as external opportunities and threats, and to formulate priority strategies for enhancing sharia financial inclusion at DPLK Syariah Muamalat. The Analytical Network Process (ANP) with a Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) framework was employed. Data were gathered through a literature review and in-depth interviews, then ANP-SWOT questionnaires were distributed to five key informants, comprising academics, regulators, and practitioners. The responses were processed using Super Decisions. The ANP-SWOT analysis revealed key factors including extensive institutional collaboration, a limited branch network, regulatory support, and low public literacy. Among eight strategic alternatives, business model development ranked highest, followed by product innovation and active promotion of pension literacy. These findings provide a road map for DPLK Syariah Muamalat managers and policymakers to increase public participation in sharia pension programs.