Kelimpahan Bakteri Heterotrof Terisolasi Dari Sistem Perakaran Mangrove Rhizophora apiculata di Kuala Langsa dan Telaga Tujuh, Aceh Timur.

Abstract

Ekosistem mangrove Rhizophora apiculata di Kuala Langsa dan Telaga Tujuh, Aceh Timur, menjadi habitat bakteri heterotrof yang berperan penting dalam dekomposisi bahan organik. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelimpahan bakteri heterotrof yang terisolasi, mengetahui karakterisasi morfologi serta mengidentifikasi bakteri heterotrof dari sistem perakaran mangrove R. apiculata di Kuala Langsa dan Telaga Tujuh, Aceh Timur. Penghitungan kelimpahan bakteri menggunakan metode Total Plate Count menunjukkan bahwa kelimpahan bakteri heterotrof tersisolasi tidak ada perbedaan yang nyata antara wilayah Kuala Langsa dan Telaga Tujuh. Isolat bakteri berhasil diperoleh 16 isolat dari Kuala Langsa dan 10 isolat dari Telaga Tujuh. Karakterisasi morfologi koloni bakteri didominasi oleh koloni putih dengan bakteri Gram-positif berbentuk basil. Identifikasi bakteri mengonfirmasi keberadaan 13 genus bakteri yang ditemukan dengan 9 genus bakteri dari setiap wilayah Kuala Langsa dan Telaga Tujuh, yaitu Acinetobacter, Arthrobacter, Bacillus, Brevibacterium, Cyclobacterium, Eubacterium, Lactobacillus, Lactococcus, Marinobacter, Marinococcus, Microbacterium, Rhizobacter, dan Staphylococcus. Hasil identifikasi 16 isolat bakteri dari Kuala Langsa menunjukkan bahwa 5 isolat bakteri termasuk genus Bacillus, dan 10 isolat bakteri dari Telaga Tujuh menemukan bahwa 2 isolat bakteri termasuk genus Rhizobacter.

The mangrove ecosystem of Rhizophora apiculata in Kuala Langsa and Telaga Tujuh, East Aceh, serves as a habitat for heterotrophic bacterial that play an important role in the decomposition of organic matter. This study aims to analyze the abundance of isolated heterotrophic bacteria, to determine their morphological characteristics, and to identify heterotrophic bacteria from the root system of the mangrove Rhizophora apiculata in Kuala Langsa and Telaga Tujuh, East Aceh. Bacterial abundance, determined using the Total Plate Count method, showed that the abundance of isolated heterotrophic bacteria did not differ significantly between the Kuala Langsa and Telaga Tujuh. Specifically, 16 bacterial isolates were obtained from Kuala Langsa and 10 from Telaga Tujuh. The characterization of bacterial colony morphology was dominated by white colonies consisting of Gram-positive rod shaped bacteria. Bacterial identification confirmed the presence of 13 bacterial genera, with 9 genera found in each region Kuala Langsa and Telaga Tujuh. These genera include Acinetobacter, Arthrobacter, Bacillus, Brevibacterium, Cyclobacterium, Eubacterium, Lactobacillus, Lactococcus, Marinobacter, Marinococcus, Microbacterium, Rhizobacter, and Staphylococcus. The identification results of 16 bacterial isolates from Kuala Langsa showed that 5 isolates belonged to the genus Bacillus, while 10 isolates from Telaga Tujuh revealed that 2 isolates belonged to the genus Rhizobacter.