Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168101| Title: | Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bei Sebelum dan Sesudah Kebijakan Loan To Value |
| Authors: | Siregar, Hermanto Syarifuddin, Ferry Prima, Ghaniy Ridha |
| Issue Date: | 2019 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Pertumbuhan penjualan properti atau residensial masih menunjukkan perlambatan secara kuartalan. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun pertumbuhan nilai properti dipersepsikan akan meningkat namun ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat masih berhati-hati dalam membeli properti. Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tersebut, Bank Indonesia selaku regulator menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/10/PBI/2015 yang mulai berlaku per 18 Juni 2015. Tujuan dari penerbitan aturan ini adalah untuk menarik minat masyarakat untuk mengambil pinjaman KPR maupun sebaliknya. Akan tetapi, jika menilik data yang dirilis oleh Departemen kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, didapatkan hasil jika tingkat kredit malah mengalami penurunan. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena memang keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang menurun. Hal ini dapat dilihat pada kuartal I tahun 2016 pertumbuhan kredit pada sektor properti diketahui melambat. Hal ini menjadi indikasi jika kebijakan yang dimaksudkan untuk melonggarkan LTV belum cukup mampu untuk mendorong peningkatan kinerja sektor properti, khususnya dalam hal ini adalah perumahan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan triwulanan perusahaan properti yang terdaftar di BEI serta studi kepustakaan dengan mempelajari dan menelaah berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian. Untuk analisis kuantitatif digunakan data sekunder laporan keuangan perusahaan periode tahun 2013-2017. Langkah-langkah pengolahan dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan melakukan analisis kinerja keuangan perusahaan properti yang terdaftar di IDX sebelum dan sesudah kebijakan LTV. Kemudian menghitung rasio-rasio keuangan 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah diterbitkannya kebijakan LTV yaitu : Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, Net Profit Margin, ROA, ROE, DAR, dan DER. Setelah menghitung rasio-rasio keuangan tersebut maka selanjutnya menentukan nilai tengah (mean) dan ragam (variance) dari masing-masing variabel. Setelah hal tersebut dilakukan maka kita dapat menilai tren kinerja keuangan perusahaan properti sebelum maupun sesudah diterapkannya kebijakan LTV dengan menggunakan model uji t-berpasangan. Hasil hipotesis dari uji paired samples test menunjukkan jika kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah penerapan LTV memiliki perbedaan signifikan yaitu pada current asset, return on asset, return on equity dan debt to asset ratio yang memiliki perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah kebijakan LTV yang berarti menunjukkan hipotesis (H1a), (H1e), (H1f) dan (H1g) diterima. Sedangkan quick ratio, cash ratio, net profit margin dan debt to equity ratio tidak memiliki perbedaan yang signifikan baik sebelum maupun sesudah penerapan LTV. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan LTV belum meningkatkan kinerja perusahaan properti dan secara komprehensif. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168101 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| K19GRPA.pdf Restricted Access | 9.45 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.