Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167617| Title: | Analisa Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Harga Cpo Global Terhadap Volatilitas Indeks Harga Saham Sawit (Ihss) |
| Authors: | Firdaus, Muhammad Kirbrandoko Visudha, Sudana |
| Issue Date: | 2016 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Indeks Harga Saham dibangun sebagai panduan bagi investor untuk memantau pergerakan saham dari perusahaan yang menjadi portofolio investasi. Variabel ekonomi makro dan tingkat risiko juga perlu diketahui untuk menghasilkan portofolio yang terbaik dan menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah indeks yang dikhususkan untuk subsektor perkebunan kelapa sawit dan disebut Indeks harga Saham Sawit (IHSS) yang dapat menjadi panduan bagi para investor untuk berinvestasi di industri perkebunan kelapa sawit, sehingga akan memudahkan investor dalam mengambil keputusan untuk masuk atau keluar dari sektor tersebut. Saat ini terdapat sembilan Indeks sektoral yang dikeluarkan oleh IDX (Indonesia Stock Exchange) yaitu Sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Industri Konsumsi, Properti dan Real Estate, Infrastruktur, Keuangan, dan Perdagang. Penyusunan indeks menggunakan Metode Nila Rata-Rata Tertimbang, dengan sampel 12 perusahaan bidang kelapa sawit di Indonesia dengan mengambil rentang waktu 2010-2015. Risiko dihitung dengan mengukur volatilitas menggunakan ARCH / GARCH. Melihat pengaruh variabel makroekonomi variabel seperti tingkat suku bunga, inflasi, IPI Makanan, nilai tukar USD dan CPO Global terhadap volatilitas IHSS menggunakan regresi berganda agar lebih mudah menganalisa pergerakan sebagian atau seluruh IHSS. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa saham sawit cukup berisiko karena nilai volatilitas yang tinggi, dan dari lima variabel makroekonomi, seluruhnya berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSS. Indeks ini dibangun dengan dasar bahwa tidak ada perusahaan yang mendominasi, yang ditunjukan dari angka Indeks Herfindahl < 1. Hasil dari Indeks Saham Sawit menunjukkan bahwa emiten subsektor kelapa sawit bukan sebagai penggerak dari IHSG dikarenakan nilai kapitalisasi yang tidak terlalu besar dan ditunjukan dari arah pergerakannya yang berlawanan dengan arah pergerakan IHSG. Upaya untuk menarik minat masyarakat berinvestasi diantaranya dapat dilakukan melalui peningkatan literasi terkait pilihan apa saja yang tersedia di pasar modal. Minat masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal tidak dapat dilepaskan dari ekspektasi terhadap imbal hasil yang bisa diperoleh sekaligus risiko yang melekat pada instrumen yang ada. Indeks harga saham merupakan cerminan dari pergerakan harga-harga saham. Frensidy (2006) menyebutkan bahwa secara intuitif, sebagian besar saham bergerak searah dengan pergerakan indeks. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167617 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E48SUV.pdf Restricted Access | 2.1 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.