Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167397
Title: Analisis Kelayakan Ekonomi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Bank Sampah (Studi Kasus: Tabungan Nona, Kota Palembang)
Other Titles: Economic Feasibility Analysis of Household Waste Management Based on Waste Banks (Case Study: Tabungan Nona, Palembang City)
Authors: Hardjanto, Arini
Nuva
MUSTAFA, FADHLURAHMAN
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: Tempat pembuangan akhir (TPA) Sukawinatan sebagai TPA utama Kota Palembang terancam mengalami overload. Tabungan Nona merupakan kontribusi PT Pupuk Sriwidjaja untuk pengelolaan sampah. Namun, untuk memastikan keberlanjutan Tabungan Nona, perlu penelitian mengenai kelayakan program. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis perbandingan kelayakan finansial dengan kelayakan ekonomi Tabungan Nona; (2) Menganalisis efek perubahan komponen inflow dan outflow terhadap kelayakan Tabungan Nona. Metode pada penelitian ini adalah analisis biaya manfaat, extended cost benefit analysis dengan willingness to pay, dan sensitivitas. Penelitian menunjukkan bahwa Tabungan Nona tidak layak secara finansial pada tingkat suku bunga 2,5%, namun layak secara ekonomi pada tingkat suku bunga 12%. Terdapat 2 skenario yang digunakan pada analisis sensitivitas yaitu: (1) Kenaikan volume sampah sebesar 2,09% per tahun; (2) Penambahan upah pekerja menjadi mengikuti UMP Sumatera Selatan 2025. Pada skenario I dan II bank sampah tidak layak secara finansial namun layak secara ekonomi.
The Sukawinatan Final Disposal Site (TPA), serving as the main landfill for Palembang City, is currently at risk of reaching overcapacity. Tabungan Nona, a waste management initiative by PT Pupuk Sriwidjaja, represents a corporate social responsibility effort aimed at addressing this issue. To ensure the program’s long-term sustainability, a feasibility study is required. This research aims to: (1) compare the financial and economic feasibility of Tabungan Nona, and (2) analyze the effects of changes in inflow and outflow components on its overall feasibility. The methodology includes cost-benefit analysis, extended cost-benefit analysis incorporating willingness to pay (WTP), and sensitivity analysis. The findings reveal that while Tabungan Nona is not financially viable at an interest rate of 2,5%, it is economically feasible at a 12% interest rate. Sensitivity analysis was conducted using two scenarios: (1) An annual waste volume increase of 2,09%; (2) A wage adjustment to align with South Sumatra Provincial Minimum Wage (UMP). Under Scenarios I and II, the waste bank is not financially feasible, but both are economically feasible.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167397
Appears in Collections:UT - Resources and Environmental Economic

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_H4401201054_7b1e21c5c6684c87bcb13ee999b72a64.pdfCover533.56 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_H4401201054_e6f8bbcb8fcf4e86989963c66ec7918c.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.1 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_H4401201054_a3e30776673e490e9414485de21e2b28.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.77 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.