Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166729Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Mustaruddin | - |
| dc.contributor.advisor | Supriatna, Ateng | - |
| dc.contributor.author | Fitrachman, Naufal Aqiel | - |
| dc.date.accessioned | 2025-08-05T07:04:39Z | - |
| dc.date.available | 2025-08-05T07:04:39Z | - |
| dc.date.issued | 2025 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166729 | - |
| dc.description.abstract | Ikan patin merupakan salah satu komoditas perikanan yang berpotensi untuk dikembangkan karena sangat diminati konsumen, sehingga mendorong berkembangnya industri pengolahan ikan itu terutama yang menghasilkan produk fillet patin beku. Pertumbuhan industri pengolahan ikan patin paling pesat terjadi di Provinsi Jawa Timur, terlihat jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) patin di daerah tersebut yang meningkat dari 23 unit pada 2021 menjadi 55 unit pada 2024. Salah satu UPI tersebut adalah PT. Dimas Reiza Perwira yang mengolah ikan patin sejak 2015 dan bertahan sampai sekarang. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan mempunyai daya saing yang cukup kuat di tengah-tengah persaingan yang makin ketat. Salah satu faktor penting yang berpengaruh dalam penguatan daya saing adalah manajemen rantai pasok, karena dapat membantu pengendalian sistem produksi dan distribusi. Dengan manajemen rantai pasok yang baik, perusahaan dapat mengoptimalkan alur kerja dan mengidentifikasi area-area dimana efisiensi dapat ditingkatkan, sehingga mencapai kinerja yang lebih baik. Penerapan manajemen rantai pasok merupakan kebutuhan bagi suatu perusahaan, karena membantu mengoptimalkan setiap tahap prosesnya, mulai dari pemasok hingga konsumen. Namun dalam prakteknya, industri pengolahan ikan patin menghadapi tantangan terkait gangguan rantai pasok yang dapat mempengaruhi daya saing dan keberlanjutan usaha. Gangguan tersebut antara lain ketidakpastian pasokan bahan baku karena perubahan iklim, ketidaktepatan waktu distribusi karena kemacetan lalu lintas, dan lain sebagainya. Bertitik tolak dari kondisi tersebut di atas maka dilakukan penelitian yang khusus membahas rantai pasok pada industri pengolahan ikan patin. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk (1) mendeskripsikan kondisi kini rantai pasok pengolahan ikan patin, (2) menganalisis rantai nilai pengolahan ikan patin, serta (3) menentukan strategi penguatan rantai pasok yang tepat untuk diterapkan pada pengolahan ikan patin. Data dan informasi yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk pengelolaan rantai pasok perikanan yang lebih baik, khususnya rantai pasok ikan patin. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Desember 2024 melalui wawancara mendalam dengan menggunakan kuisioner dan pengamatan langsung terhadap aktivitas rantai pasok pengolahan patin. Responden berasal dari PT. Dimas Reiza Perwira, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, dan PT. JMM. Observasi terhadap aktivitas rantai pasok dilakukan mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan, penyimpanan, sampai distribusi. Analisis data kondisi kini rantai pasok industri pengolahan patin dilakukan secara deskriptif, sedangkan analisis rantai nilai menggunakan metode Porter’s value chain, perhitungan Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) dan GPM (Gross Profit Margin). Perumusan strategi rantai pasok dilakukan melalui identifikasi SWOT, selanjutnya penentuan strategi rantai pasok menggunakan metode AHP dengan bantuan aplikasi Super Decision. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota rantai pasok tersebar di delapan kabupaten/kota, melibatkan 15 pelaku usaha dari hulu sampai hilir. Proses pengolahan menghasilkan produk utama berupa fillet patin beku, yang didistribusikan di Jawa Timur melalui trader dan horeka, serta ke Jadetabek melalui distributor dan reseller. Sementara itu, utilitas UPI baru mencapai 48,50% dari kapasitas produksi sebesar 58,75 ton perbulan. Kondisi tersebut disebabkan karena aktivitas pemasaran yang masih terbatas sehingga pasokan bahan baku dan produksi fillet patin belum mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Disamping itu, perusahaan belum memperoleh nilai tambah yang optimal karena bagian tubuh ikan yang lain (kepala, kulit, daging perut, daging tetelan, tulang, dan lain-lain) belum dimanfaatkan. Dari analisis rantai nilai diketahui terjadi peningkatan nilai dari bahan baku Rp. 17.174,- per kg menjadi produk akhir seharga Rp. 29.819,- per kg. Bisnis yang dilaksanakan PT. Dimas Reiza Perwira tergolong cukup sehat terlihat dari nilai B/C Ratio sebesar 1,54 dan GPM sebesar 35,03%. Namun demikian, ditemukan adanya beberapa kelemahan yang berpengaruh terhadap efektivitas rantai pasok, yaitu terjadinya fluktuasi harga bahan baku dan ketergantungan yang tinggi kepada supplier, belum optimalnya pemanfaatan waste, proses pengolahan masih bergantung kepada tenaga kerja manusia, tingginya biaya distribusi dan ketergantungan kepada distributor, jangkauan pasar yang masih terbatas, dan belum ditemukannya kesesuaian antara layanan dan kebutuhan pelanggan. Kelemahan-kelemahan tersebut apabila tidak segera diatasi maka akan menurunkan daya saing perusahaan. Strategi penguatan rantai pasok yang mendapat prioritas tinggi untuk diterapkan oleh pihak manajemen perusahaan adalah strategi responsif, meliputi diversifikasi supplier, perancangan produk, memaksimalkan penyimpanan, pengembangan pasar digital, branding, dan pengembangan layanan purna jual. Penerapan strategi tersebut dapat meningkatkan kemampuan PT. Dimas Reiza Perwira dalam memenuhi permintaan pasar yang dinamis sehingga perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan. Saran dari penelitian ini adalah bahwa pihak manajemen PT. Dimas Reiza Perwira perlu meningkatkan perhatian terhadap pengelolaan rantai pasok, karena beberapa kelemahan yang ditemukan dapat mengurangi kelayakan bisnis jika tidak segera ditangani. Sementara itu, pemerintah perlu meningkatkan pembinaan kepada pelaku usaha perikanan mengenai manajemen rantai pasok karena sangat berpengaruh terhadap daya saing dan keberlanjutan bisnis. Penelitian serupa perlu dilakukan oleh peneliti lain di kemudian hari dengan menggunakan metode lain seperti SCOR (Supply Chain Operation Reference) dengan responden yang lebih banyak dan beragam latar belakangnya. | - |
| dc.description.sponsorship | null | - |
| dc.language.iso | id | - |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Analisis Rantai Pasok Pengolahan Ikan Patin di PT. Dimas Reiza Perwira , Jawa Timur. | id |
| dc.title.alternative | Supply Chain Analysis of Catfish Processing at PT. Dimas Reiza Perwira, East Java | - |
| dc.type | Tesis | - |
| dc.subject.keyword | supply chain | id |
| Appears in Collections: | MT - Multidiciplinary Program | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_P0505222015_ac15ea76e3a4432bb8be16ecdc30b65a.pdf | Cover | 581.01 kB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_P0505222015_6540f536414547b991121be6831a8d28.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.98 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_P0505222015_4712af725fbe46e6b76ac30996327d3b.pdf Restricted Access | Lampiran | 2.13 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.