Pengembangan Teh Tarik dengan Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) sebagai Alternatif Minuman Rendah Gula bagi Remaja

Abstract

Survei nasional menunjukkan lebih dari 60% masyarakat Indonesia mengonsumsi minuman manis lebih dari satu kali per hari, dengan remaja sebagai penyumbang terbesar. Kebiasaan ini meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik. Penelitian ini bertujuan mengembangkan teh tarik berbasis bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), susu kedelai, dan stevia sebagai alternatif minuman rendah gula bagi remaja. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan tiga formulasi bunga sepatu kering (2%, 4%, dan 6%). Evaluasi meliputi uji organoleptik oleh 35 panelis semi terlatih menggunakan skala hedonik 1-5 serta analisis kandungan gizi dan gula. Hasil menunjukkan Formula 1 (F1) dengan 2% bunga sepatu merupakan formulasi terpilih dengan tingkat kesukaan tertinggi (rata-rata 3,69). Kandungan energi per sajian (200 ml) adalah 54 kkal dan gula total 1,38 g. Produk ini memenuhi syarat klaim sebagai minuman rendah gula. Inovasi ini berpotensi menjadi alternatif minuman sehat untuk remaja dan mendukung pencegahan obesitas serta penyakit metabolik.

National surveys indicate that over 60% of Indonesians consume sweetened beverages more than once a day, with adolescents as the largest contributing group. This habit increases the risk of obesity and metabolic diseases. This study aimed to develop tea tarik using hibiscus (Hibiscus rosa-sinensis L.), soy milk, and stevia as a low-sugar beverage alternative for adolescents. The research was conducted experimentally using three formulations with varying amounts of dried hibiscus (2%, 4%, and 6%). Evaluation involved organoleptic testing by 35 semi-trained panelists using a 1-5 hedonic scale and laboratory analysis of nutritional and sugar content. The results showed that Formula 1 (F1), containing 2% hibiscus, was the most preferred with the highest average overall liking score (3.69). Each 200 ml serving contained 54 kcal and 1.38 g of total sugar. The product meets the requirements to be claimed as a low-sugar beverage. This innovation has the potential to serve as a healthy alternative drink for adolescents and supports efforts to prevent obesity and metabolic diseases.