Karakteristik Limbah Pembuatan Kapal Berbahan FRP di Galangan Kapal CV. Roni Marine Cilacap

Abstract

Peningkatan produksi kapal berbahan Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) di galangan kapal tradisional turut meningkatkan jumlah limbah yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi volume limbah FRP berdasarkan ukuran GT kapal dan mengidentifikasi bentuk limbah yang dihasilkan selama proses produksi di galangan CV. Roni Marine, Cilacap. Metode yang digunakan adalah observasi langsung terhadap proses pembuatan kapal, pengambilan sampel kapal berdasarkan ukuran serta pengelompokkan dan penimbangan limbah berdasarkan jenis/bentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah komposit FRP berbentuk lembaran/lempengan memiliki persentase terbesar sebanyak (67%), diikuti limbah komposit FRP berbentuk padat (murni) (30%) dan limbah komposit FRP berbentuk padat (tidak murni) (3%). Rasio limbah FRP rata-rata per 1 GT kapal sebesar 2,73 kg/GT. Tahap pemasangan gading-gading menghasilkan limbah terbanyak dibandingkan tahap lainnya. Informasi ini penting sebagai dasar pengelolaan limbah yang lebih efisien serta sebagai acuan untuk upaya daur ulang limbah menjadi produk bernilai guna seperti papan komposit.

The increasing production of fiberglass reinforced plastic (FRP) vessels in traditional shipyards contributes to higher waste generation. This study aims to estimate the volume of FRP waste based on vessel GT size and identify the physical forms of waste produced during the manufacturing process at CV. Roni Marine Shipyard, Cilacap. The method used includes direct observation, vessel sampling by size, and classification and weighing of waste based on their type/shape. Results show that FRP composite waste in sheet/plate form accounts for the highest percentage (67%), followed by purse solid FRP composite waste (30%), and impure solid FRP composite waste (3%). The average amount of FRP waste generated per 1 Gross Tonnage (GT) of vessel is 2.73 kg/GT. The highest amount of waste was produced during the frame installation stage. These findings are important for improving waste management efficiency and supporting the recycling of FRP waste into value-added products such as composite boards.