Paradigma Naratif dalam Pengembangan Naskah Video Animasi Edukatif Pengenalan BPJS Ketenagakerjaan

Abstract

NAYLA QONITA JASMIN. Paradigma Naratif dalam Pengembangan Naskah Video Animasi Edukatif Pengenalan BPJS Ketenagakerjaan. Dibimbing oleh SUTISNA RIYANTO dan ERNA ERNAWATI.

Penulisan Naskah video animasi merupakan langkah awal dalam proses pembuatan video animasi edukatif, yang memiliki tujuan untuk mengedukasi siswa/siswi SMP selaku audiens untuk mengenal BPJS Ketenagakerjaan sejak dini. Video animasi dibuat sebagai media penyampaian informasi edukasi sesuai dengan program sosialisasi yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Tujuan Laporan Akhir ini yaitu untuk memproduksi naskah video animasi edukatif pengenalan BPJS ketenagakerjaan dengan menggunakan teori paradigma naratif dan model ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate) dalam penulisan naskah video animasi edukatif. Penulisan naskah dilakukan melalui pendekatan teoritis paradigma naratif yang menekankan pentingnya narasi dalam menyampaikan pesan secara efektif. Teori ini menilai bahwa manusia cenderung lebih mudah memahami dan terhubung secara emosional melalui narasi yang memiliki koherensi (alur cerita yang logis) dan fidelitas (kesesuaian dengan nilai dan pengalaman audiens). Dengan dua prinsip tersebut, naskah dikembangkan agar tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga komunikatif dan menarik bagi siswa SMP yang menjadi target utama audiens dari video animasi ini. Model ADDIE digunakan sebagai kerangka model pengembangan sistematis untuk memastikan setiap tahap perancangan naskah berjalan terstruktur. Tahap Analyze dimulai dengan identifikasi kebutuhan audiens, karakteristik pemahaman gen z terhadap jaminan sosial. Tahap design meliputi perencanaan narasi dan visual storytelling, dilanjutkan dengan development yaitu penulisan naskah dan pembuatan storyboard. Pada tahap implementation, dilakukan penerapan naskah dan storyboard pada video animasi dari dosen pembimbing dan mitra terkait. Sedangkan tahap evaluate dilakukan dengan mengevaluasi naskah dan storyboard berdasarkan masukan agar narasi yang disampaikan pada video animasi sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Naskah video animasi ini disusun dalam bentuk cerita naratif yang dibuka dengan pemaparan masalah ketidaktahuan remaja terhadap jaminan sosial. Kemudian dijelaskan latar belakang lahirnya jaminan sosial secara global, hingga terbentuknya BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia. Penyampaian dilakukan dengan gaya bahasa yang ringan, interaktif, dilengkapi dengan elemen visual yang mendukung. Tujuan utamanya adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran sejak dini siswa SMP terhadap pentingnya perlindungan kerja dan hak tenaga kerja melalui program BPJS Ketenagakerjaan. Melalui laporan akhir ini, diharapkan media video animasi berbasis naskah naratif dapat menjadi salah satu bentuk kontribusi edukatif yang mampu menjembatani komunikasi antara BPJS Ketenagakerjaan dan generasi muda.

NAYLA QONITA JASMIN. Narrative Paradigm in Developing an Educational Animated Video Script for an Introduction to BPJS Employment. Supervised by SUTISNA RIYANTO and ERNA ERNAWATI.

Animation video script writing is the first step in the process of making educational animation videos, which has the aim of educating junior high school students as an audience to get to know BPJS Ketenagakerjaan from an early age. Animated videos are made as a medium for delivering educational information in accordance with the socialization program conducted by BPJS Ketenagakerjaan. The purpose of this final report is to produce educational animation video script introduction BPJS employment using narrative paradigm theory and ADDIE model (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate) in writing educational animation video script. Script writing is done through a narrative paradigm theoretical approach that emphasizes the importance of narrative in conveying messages effectively. This theory assesses that humans tend to be easier to understand and connect emotionally through narratives that have coherence (logical storylines) and Fidelity (conformity to the values and experiences of the audience). With these two principles, the script was developed to be not only informative, but also communicative and interesting for Junior High School students who are the main target audience of this animated video. ADDIE Model is used as a systematic development model framework to ensure that each stage of script design is structured. The Analyze phase begins with the identification of the audience's needs, characteristic of gen z's understanding of Social Security. The Design phase includes narrative planning and visual storytelling, followed by development, namely script writing and storyboard making. At the Implementation stage, the application of scripts and storyboards on animated videos from supervisors and related partners is carried out. While The Evaluate stage is done by evaluating the script and storyboard based on input so that the narrative conveyed in the animated video is in accordance with the script that has been made. The script of this animated video is arranged in the form of a narrative story that opens with the exposure of the problem of adolescent ignorance of Social Security. Then explained the background of the birth of Social Security globally, until the formation of BPJS employment in Indonesia. The presentation is done in a light, interactive style, equipped with supporting visual elements. The main goal is to increase understanding and awareness from an early age of Junior High School students on the importance of work Protection and labor rights through the BPJS Ketenagakerjaan program. Through this final report, it is expected that narrative script-based animated video media can be one form of educational contribution that is able to bridge communication between BPJS Ketenagakerjaan and the younger generation.