Strategi Pengembangan dan Kelayakan Pendirian Bisnis Pupuk Organik Cair pada RPHU PT Berdikari

Abstract

Setiap satu juta ton daging ayam yang diproduksi setiap tahun di Indonesia menghasilkan ratusan ribu ton limbah bulu ayam. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat mencemari lingkungan. Limbah bulu ayam dapat diolah menjadi pupuk organik cair yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis. RPHU PT Berdikari bergerak di bidang pemotongan ayam, tetapi limbah bulu ayam yang dihasilkan belum dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan dan menganalisis kelayakan pendirian bisnis pupuk organik cair pada RPHU PT Berdikari. Analisis dilakukan menggunakan matriks IFE (3,59) dan EFE (3,38), yang kemudian dipetakan ke dalam Kuadran I pada matriks IE. Strategi prioritas ditentukan melalui metode QSPM dengan skor tertinggi 8,18, yaitu pengolahan limbah bulu ayam menjadi pupuk organik cair. Kelayakan usaha ditinjau dari aspek non-finansial dan finansial. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha ini menghasilkan NPV sebesar Rp116.344.491, IRR 76%, Net B/C 3,5, Gross B/C 1,2, dan Payback Period 2,3 tahun. Berdasarkan analisis switching value, usaha tetap layak dijalankan meskipun terjadi penurunan penjualan hingga 17,8% maupun peningkatan biaya variabel sebesar 42,3%.

Each one million tons of chicken meat produced annually in Indonesia results in the generation of hundreds of thousands of tons of chicken feather waste If not properly managed, this waste can pollute the environment. Chicken feathers have the potential to be processed into liquid organic fertilizer that is both environmentally friendly and economically valuable. RPHU PT Berdikari operates in poultry slaughtering, but has not yet utilized its feather waste. This study aims to formulate a development strategy and assess the feasibility of establishing a liquid organic fertilizer business at RPHU PT Berdikari. The analysis uses the IFE (3,59) and EFE (3,38) matrices, placing the business in Quadrant I of the IE matrix. The QSPM method identified the top-priority strategy with a score of 8,18 is processing chicken feathers into liquid fertilizer. The feasibility analysis covers both non-financial and financial aspects. Results show an NPV of IDR 116.344.491, IRR of 76%, Net B/C of 3,5, Gross B/C of 1,2, and a payback period of 2,3 year. Switching value analysis indicates the business remains feasible with up to a 17,8% drop in sales or a 42,3% increase in variable costs.