Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165363| Title: | Kontribusi Pola Konsumsi Pangan terhadap Asupan Zat Gizi Makro dan Indikasi Penyakit Tidak Menular pada Studi Kohor di Bogor |
| Other Titles: | Contribution of Food Consumption Patterns to Macronutrient Intake and Indications of Non-Communicable Diseases in a Cohort Study in Bogor |
| Authors: | Andarwulan, Nuri Palupi, Nurheni Sri Ernawati, Fitrah Retiaty, Fifi |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit kronis yang tidak menular antar individu, biasanya berlangsung lama, memiliki perkembangan yang lambat dan jarang bisa disembuhkan sepenuhnya. PTM merupakan masalah kesehatan global yang berdampak terhadap 70% kematian di dunia dan diprediksi terus meningkat setiap tahunnya. Obesitas merupakan salah satu PTM dengan kondisi medis yang ditandai oleh timbunan lemak berlebih serta dapat menjadi faktor risiko terjadinya PTM lain seperti diabetes melitus (DM) dan penyakit kardiovaskuler. Penyebab utama obesitas adalah adanya ketidakseimbangan antara asupan energi dan pengeluaran energi dalam jangka panjang, yang menyebabkan penambahan berat badan secara berlebihan. Kombinasi makanan yang sering dikonsumsi oleh individu atau kelompok populasi tertentu dikenal dengan istilah pola konsumsi. Analisis pola konsumsi penting dilakukan karena makanan dengan kandungan zat gizinya dapat menimbulkan PTM, antara lain kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat dan lemak yang dikonsumsi secara berlebihan. Studi ini bertujuan (i) menganalisis distribusi faktor sosiodemografi (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan) responden; (ii) menganalisis pola konsumsi responden berdasarkan kelompok pangan; (iii) menganalisis kontribusi konsumsi berdasarkan kelompok pangan terhadap asupan energi, protein, lemak, karbohidrat dan serat; dan (iv) menganalisis asupan energi, zat gizi makro dan serat berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan Statusnya selama 5 tahun pengamatan (v) menganalisis kaitan pola konsumsi dan asupan zat gizi terhadap indikasi PTM Penelitian ini menggunakan metode deskriprif kuantitatif dengan desain Analisis Data Sekunder (ADS) yang sumber data utamanya adalah data Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (FRPTM) tahun 2011, 2013, 2015, 2017 dan 2019 yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Penelitian ini dilaksanakan selama 11 bulan dari bulan Januari – November 2024 di Kota Bogor. Sampel dalam studi ini meliputi 867 responden berusia 25 tahun ke atas yang mengikuti Studi Kohor FRPTM dan diamati selama 5 tahun (2011, 2013, 2015, 2017 dan 2019). Sampling responden menggunakan purposive sampling dengan kriteria responden memiliki semua data yang dianalisis dalam studi ini dan merupakan responden pada tahun 2011 (base line). Data yang dianalisis dalam studi ini antara lain adalah data sosiodemografi (umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan) yang dikumpulkan melalui metode wawancara. Data antropometri yang diperoleh melalui pengukuran meliputi berat badan (BB), tinggi badan (TB) dan lingkar pinggang (LP). Pengukuran BB menggunakan alat timbangan digital dengan kapasitas 180 kg dan ketelitian 0,1 kg, sedangkan untuk pengukuran TB menggunakan microtoise dengan kapasitas 200 cm dengan ketelitian 0,1 cm. LP diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan pita ukur. Data perilaku yang dianalisis adalah data konsumsi makan metode Food Recall 1x24 jam yang dalam pelaksanaanya dalam Studi kohor FRPTM menggunakan alat bantu berupa buku foto makanan dan buku kode bahan makanan untuk memperkirakan besaran/porsi makanan/minuman yang dikonsumsi. Data biomedis berupa profil lipid (kolesterol total, High Demsity Lipoprotein/HDL, Low Density Lipoprotein/LDL dan trigliserida/TG) dan data glukosa darah (gula darah puasa/GDP dan gula darah post prandial (GD2PP) diperoleh dari pemeriksaan laboratorium dengan sampel darah vena, sedangkan tensi darah (sistolik dan diastolik) diperoleh dari hasil pemeriksaan menggunakan tensimeter. Penelitian ini mengidentifikasi serealia dan olahannya sebagai kelompok makanan yang dikonsumsi dalam jumlah terbesar dan penyumbang terbesar untuk asupan energi, protein, karbohidrat dan serat. Kelompok lemak dan minyak merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap asupan energi dan paling banyak terhadap asupan lemak. Kelompok makanan lain yang memberikan kontribusi signifikan terhadap asupan lemak adalah daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Kelompok makanan yang juga memberikan kontribusi signifikan terhadap asupan protein adalah kacang-kacangan, biji-bijian, dan daging. Studi ini juga menemukan konsumsi yang sangat rendah pada kelompok sayuran dan buah, Studi ini menemukan asupan zat gizi makro terutama lemak dan protein yang cukup tinggi dan secara bersamaan asupan serat sangat rendah jauh di bawah AKG. Pola konsumsi tingginya kelompok lemak dan minyak dan sumber protein hewani seperti daging dan olahannya; ikan, kerang, hewan air lain dan olahannya; telur dan olahannya serta konsumsi sayuran dan buah serta olahannya yang rendah, dianggap bertanggungjawab terhadap tinggi dan semakin meningkatnya status obesitas dalam studi ini. Parameter biomedis dalam studi ini meskipun tidak memiliki pola yang sama dalam perubahan pola konsumsi dan asupan zat gizi makro, namun berdasarkan rasio LDL/HDL yang = 2,5 yang diprediksi memiliki risiko terhadap DM dan penyakit kardiovaskuler, serta ditunjang dengan hasil rerata parameter glukosa darah dengan status prediabetes (GDP pada tahun 2017 dan 2019 dan GD2PP pada tahun 2017). Rerata kadar kolesterol dalam studi ini menunjukkan kadar dengan status mendekati tinggi (> 200 mg/mL tercatat pada tahun 2013 dan 2019). Pola konsumsi dan asupan zat gizi yang tidak memiliki kaitan dengan pola yang sama terhadap parameter biomedis dalam studi ini, diduga karena ada faktor risiko lain selain faktor perilaku konsumsi, namun diyakini bahwa obesitas dapat memicu PTM lainnya. Studi ini memperoleh simpulan bahwa konsumsi kelompok pangan tertinggi yang dikonsumsi dalam penelitian ini adalah serealia, lemak dan minyak, daging dan makanan olahan, kacang-kacangan dan biji-bijian serta konsumsi sayur dan buah yang sangat rendah. Kontribusi konsumsi pangan terbesar dalam penelitian ini terhadap asupan gizi adalah karbohidrat, lemak dan protein, sedangkan konsumsi serat sangat rendah. Pola konsumsi kelompok pangan dalam penelitian ini diduga berhubungan dengan obesitas, terutama asupan lemak dan protein yang tinggi sedangkan asupan serat yang sangat rendah. Pola konsumsi dan asupan gizi selama 5 tahun pengamatan diduga memberikan indikasi risiko PTM terutama berdasarkan tingginya prevalensi obesitas dan rasio LDL/HDL. Studi ini menyarankan adanya penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan data konsumsi menggunakan metode recall 2x24 jam, penambahan variabel faktor risiko PTM lainnya serta periode observasi yang lebih lama. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165363 |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture Technology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_F2501222041_b1a0b9e807684798a7b42b153117b182.pdf | Cover | 2.27 MB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_F2501222041_739f5e3ec7a34fb4a2810197dc010eec.pdf Restricted Access | Fulltext | 4.23 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_F2501222041_dd3dd7e50a294f9faf57c7f01f8cc4d2.pdf Restricted Access | Lampiran | 2.33 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.