Komunikasi Humas dalam Membangun Citra Positif Pendidikan Tinggi Melalui Akun Instagram @kemdiktisaintek.ri

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mengubah pola komunikasi instansi pemerintah, termasuk dalam membangun citra institusional melalui media sosial. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) memanfaatkan akun Instagram @kemdiktisaintek.ri sebagai medium utama untuk mendiseminasi informasi dan membentuk persepsi publik, khususnya generasi muda. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi komunikasi yang diterapkan Humas Kemendiktisaintek dalam membangun citra positif pendidikan tinggi. Fokus utama diarahkan pada pendekatan komunikasi dua arah simetris berdasarkan Teori Excellence dari (Grunig dan Hunt 1984), serta kerangka Engagement Behavior dari (Van Doorn et al.). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif khususnya menggunakan metode content analysis. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pejabat humas dan pengelola media sosial Instagram, observasi langsung, serta analisis keterlibatan (engagement) audiens selama periode Maret hingga April 2025.

Temuan menunjukkan bahwa Humas Kemendiktisaintek telah menerapkan sejumlah strategi yaitu seperti konsistensi narasi, perencanaan konten tematik, pemanfaatan fitur interaktif Instagram, serta personalisasi pesan visual. Strategi tersebut berhasil meningkatkan partisipasi audiens yang ditunjukkan melalui pertumbuhan jumlah pengikut dan intensitas interaksi. Namun, sebagian besar komunikasi yang dibangun masih cenderung bersifat satu arah meskipun informatif, sehingga belum sepenuhnya mencerminkan prinsip komunikasi dua arah simetris sebagaimana dalam Teori Excellence.

Tingkat engagement menunjukkan dinamika interaksi yang cukup tinggi terutama pada konten informatif yang dikemas secara visual dan interaktif. Walau begitu perubahan algoritma media sosial, keterbatasan sumber daya manusia, serta munculnya sentimen negatif akibat isu kebijakan menjadi tantangan utama dalam menjaga konsistensi citra institusi. Strategi yang diterapkan perlu disertai evaluasi berkala untuk mengantisipasi perubahan dinamika publik serta meningkatkan kualitas komunikasi yang berbasis dialog dan partisipasi.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa media sosial, khususnya Instagram, memiliki potensi besar sebagai sarana komunikasi strategis humas pemerintah dalam membangun citra positif pendidikan tinggi apabila didukung oleh pola komunikasi yang terbuka, partisipatif, serta berorientasi pada keterlibatan publik secara aktif. Rekomendasi yang dihasilkan menekankan pentingnya penguatan komunikasi dua arah, optimalisasi fitur interaktif, dan peningkatan kapasitas sumber daya pengelola media sosial.

The development of digital technology has changed the communication patterns of government agencies, including in building institutional image through social media. The Ministry of Higher Education, Science, and Technology (Kemendiktisaintek) utilizes the Instagram account @kemdiktisaintek.ri as the main medium to disseminate information and shape public perception, especially the younger generation. This study aims to analyze the communication strategies implemented by the Public Relations of Kemendiktisaintek in building a positive image of higher education. The main focus is directed at a symmetrical two-way communication approach based on the Theory of Excellence by (Grunig and Hunt 1984), as well as the Engagement Behavior framework by (Van Doorn et al.). This study uses a qualitative approach supported by quantitative data, specifically using the content analysis method. Data were obtained through in-depth interviews with public relations officers and Instagram social media managers, direct observation, and analysis of audience engagement during the period of March to April 2025.