Evaluasi Dan Prediksi Perubahan Tutupan Lahan Di Kawasan Hutan Das Jangkok Nusa Tenggara Barat

Abstract

Deforestasi dan degradasi hutan terjadi di Indonesia, salah satunya di kawasan hutan DAS Jangkok yang telah menyebabkan penurunan luas hutan. Tutupan lahan di kawasan hutan DAS Jangkok selama 1995–2009 menunjukkan adanya perubahan, terutama konversi hutan menjadi lahan kebun campuran. Untuk memitigasi dampaknya, diperlukan identifikasi perubahan tutupan lahan dan prediksi arah perubahan tutupan lahan di masa depan. Penelitian bertujuan mengevaluasi dinamika perubahan tutupan lahan tahun 2019–2024 dan Membangun mmodel prediksi perubahan tutupan lahan dan memprediksi tutupan lahan tahun 2029, 2034, dan 2039 di kawasan hutan DAS Jangkok. Penelitian ini menggunakan klasifikasi digital untuk mengklasifikasi tutupan lahan menggunakan Citra Landsat-8 OLI tahun 2019 dan Citra Landsat-9 OLI2 tahun 2022 dan 2024. Nilai CN (Curva number) dan Kelompok Hidrologi Tanah (KHT) digunakan untuk mengevaluasi besar dan arah perubahan tutupan lahan. Model Cellular Automata (CA) Annual Neural Network (ANN) digunakan untuk membangun model prediksi perubahan tutupan lahan. Penelitian ini menunjukkan perubahan tutupan lahan di kawasan hutan DAS Jangkok selama 2019–2024 menunjukkan perubahan signifikan. Hutan lahan kering primer dan sekunder mengalami penurunan luas, sementara kebun campuran meningkat. Perubahan pada kelas lahan terbuka dan badan air relatif kecil. Uji akurasi peta klasifikasi tutupan lahan tahun 2024 termasuk dalam kategori sangat baik sebesar 85%. Hasil evaluasi perubahan tutupan lahan dalam dalam dua periode perubahan yaitu 2019–2022 dan 2022–2024 menunjukkan perubahan kearah positif sebesar 9% yaitu perubahan tutupan lahan kebun campuran menjadi hutan lahan kering sekunder dan lahan terbuka menjadi kebun campuran, sedangkan kearah negatif 28% yaitu perubahan tutupan lahan hutan lahan kering primer dan sekunder menjadi kebun campuran. Transisi perubahan tahun 2019–2022 digunakan untuk membangun model prediksi tutupan lahan tahun 2024. Hasil model prediksi di validasi dengan membandingkan tutupan lahan klasifikasi digital tahun 2024 menghasilkan nilai Kappa sebesar 78%, model ini digunakan untuk memprediksi tutupan lahan tahun 2029, 2034 hingga tahun 2039. Hasil prediksi perubahan tutupan lahan tahun 2024–2039 menunjukkan hutan lahan kering primer dan sekunder terus mengalami penurunan secara konsisten, diikuti peningkatan luasan kelas tutupan kebun campuran sebesar 1.218,06 ha.