Analisis Kelayakan Ekonomi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TSPT) Refuse-Derived Fuel di Kabupaten Cilacap

Abstract

Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan tingkat timbulan sampah tertinggi kedua di Indonesia sehingga memerlukan solusi yang efektif dalam pengelolaan sampah seperti yang telah diterapkan di Kabupaten Cilacap dengan mengolah sampah menjadi Refuse-Derived Fuel. TPST RDF hadir sebagai solusi permasalahan sampah dan energi. Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis kelayakan usaha TPST RDF berdasarkan aspek finansial; (2) menganalisis kelayakan usaha TPST RDF berdasarkan aspek ekonomi; (3) menganalisis sensitivitas pengaruh perubahan volume sampah dan harga RDF terhadap kelayakan TPST RDF. Metode yang digunakan yaitu analisis biaya-manfaat, extended cost benefit analysis, dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) hasil analisis berdasarkan aspek finansial dengan suku bunga 6,25% dinyatakan tidak layak karena tidak memenuhi kriteria kelayakan usaha dengan nilai NPV sebesar (-Rp81.578.812.697), Net B/C sebesar 0,07, Gross B/C sebesar 0,55, dan IRR sebesar (-14,96)%; (2) hasil analisis berdasarkan aspek ekonomi dengan suku bunga sosial 6,19% dinyatakan layak karena memenuhi kriteria kelayakan usaha dengan nilai NPV sebesar Rp69.878.535.964, Net B/C sebesar 1,86, Gross B/C sebesar 1,39, dan IRR sebesar 14,44; (3) hasil analisis sensitivitas menunjukkan hanya analisis berdasarkan aspek ekonomi dengan suku bunga sosial 6,19% yang dinyatakan layak karena memenuhi kriteria kelayakan menggunakan parameter volume produksi sebesar 60 ton/hari dengan harga Rp460.600/ton.