Pengaruh Jaminan Sosial terhadap Produktivitas Tenaga Kerja di Indonesia: Studi Data Panel Provinsi Tahun 2016-2024

Abstract

Perkembangan angkatan kerja di Indonesia yang diikuti peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencerminkan pentingnya peran tenaga kerja dalam pembangunan. Namun, dominasi sektor informal menyebabkan rendahnya produktivitas dan ketimpangan wilayah. Penelitian ini menganalisis pengaruh jaminan sosial terhadap produktivitas tenaga kerja periode 2016–2024 menggunakan model regresi Fixed Effect Model (FEM). Hasil menunjukkan peserta aktif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Jaminan Hari Tua (JHT) serta klaim JKN dan jaminan ketenagakerjaan berpengaruh positif terhadap produktivitas, sedangkan Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKm) tidak signifikan. Indeks Harga Konsumen (IHK) berpengaruh positif dan Covid-19 negatif. Rekomendasi kebijakan meliputi perluasan kepesertaan JKN dan JHT, peningkatan kualitas layanan jaminan sosial, serta penguatan integrasi data dan pengawasan antarwilayah untuk mengurangi disparitas produktivitas.

The development of the labour force in Indonesia, followed by an increase in the Labour Force Participation Rate (TPAK), reflects the important role of labour in development. However, the dominance of the informal sector leads to low productivity and regional inequality. This study analyses the effect of social security on labour productivity for the period 2016-2024 using the Fixed Effect Model (FEM). The results show that active participants of National Health Insurance (JKN) and Old Age Insurance (JHT) as well as JKN claims and labour insurance have a positive effect on productivity, while Pension Insurance (JP), Work Accident Insurance (JKK), and Death Insurance (JKm) are not significant. The Consumer Price Index (CPI) has a positive effect and Covid-19 has a negative effect. Policy recommendations include expanding JKN and JHT membership, improving the quality of social security services, and strengthening data integration and supervision between regions to reduce productivity disparities.