Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163925| Title: | Kandidiasis Invasif : Tantangan dalam Penegakkan Diagnosis |
| Authors: | Rachmawati, Yenny |
| Issue Date: | Jun-2025 |
| Publisher: | Fakultas Kedokteran IPB University |
| Abstract: | Dalam beberapa tahun terakhir, insidensi infeksi jamur invasif semakin meningkat. Dilaporkan, lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia menderita infeksi jamur sistemik, dengan angka mortalitas yang tinggi, melebihi 1,5 juta orang[1]. Peningkatan insidensi infeksi jamur invasif ini sejalan dengan meningkatnya penderita dengan Human Immunodeficiency virus (HIV), Tuberculosis (TB), Diabetes Mellitus (DM), keganasan dan penggunaan terapi immunosupresif, serta penggunaan alat medis invasif.[2] Di Indonesia, studi yang dilakukan oleh Wahyuningsih (et.al.) menunjukkan sekitar 7,7 juta masyarakat Indonesia (2.89%) menderita infeksi jamur berat setiap tahunnya, dengan etiologi jamur yang berbeda-beda [1]. Candida Spp. merupakan salah satu penyebab infeksi jamur invasif tersering, terutama di negara maju [1]. Candida Spp. merupakan jamur komensal yang termasuk dalam mycobiome pada populasi sehat. Sebagai mikroorganisme komensal, Candida Spp. terdapat pada kulit, membrane mukosa rongga mulut, gastrointestinal, serta saluran genitourinaria [3]. Candida Spp. berperan pada 70-90% penyebab infeksi jamur invasif, terutama pada pasien yang di rawat di unit intensif (ICU) [4]. Epidemiologi kandidemia bervariasi di berbagai wilayah. Di Asia, keseluruhan insidens kandidemia adalah 1,22 per 1000 pasien dan bervariasi antar rumah sakit dan wilayah [1]. Di Indonesia, studi yang meneliti prevalensi kandidemia masih sangat terbatas. Studi yang dilakukan oleh Wahyuningsih, dkk. memperkirakan insidensi kandidemia di Indonesia adalah 10/100.000, dengan 25% kasus terjadi di unit intensif (ICU) [1]. Kalista dkk. melakukan studi menggunakan data sekunder di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan mendapatkan prevalensi kandidiasis invasif sebesar 12,3% dengan mortalitas sebesar 64,8%. Prevalensi yang mungkin lebih rendah dari kondisi sebenarnya karena banyaknya data yang tidak ditemukan dan terbatasnya data mengenai kultur sebagai data konfirmatif [2]. Studi yang dilakukan oleh Maulana dkk. mendapatkan prevalensi kandidiasis invasif di ICU RSUP Hasan Sadikin sebesar 3,5% dengan angka mortalitas yang tinggi sebesar 81,8% [4]. .. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163925 |
| Appears in Collections: | Medicine |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| MENGGAMBAR SKETSA DALAM PEKERJAAN ARSITEKTUR LANSKAP (1)_removed.pdf | Article | 217.47 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.