Upaya untuk Meningkatkan Kinerja Ekspor Pala, Fuli, dan Kapulaga Indonesia di Pasar Dunia

Abstract

Indonesia merupakan negara eksportir pala, fuli, dan kapulaga terbesar kedua di dunia, yang menunjukkan potensi besar dalam perdagangan komoditas ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang tepat guna meningkatkan kinerja ekspor komoditas tersebut di pasar internasional. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis daya saing dengan Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamics (EPD), dan X-Model, serta analisis regresi data panel dengan pendekatan Gravity Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya saing Indonesia terhadap komoditas ini masih relatif kuat di beberapa negara tujuan utama, namun terdapat kecenderungan penurunan nilai RCA secara umum. Hasil regresi menunjukkan bahwa daya saing (RCA), PDB per kapita negara tujuan, PDB per kapita Indonesia, jarak ekonomi, dan nilai tukar riil berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor, sementara harga ekspor dan tarif impor tidak signifikan. Penelitian ini merekomendasikan strategi peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas produk melalui standardisasi dan sertifikasi mutu, diversifikasi pasar ekspor, peningkatan kapasitas petani, penguatan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi, penguatan infrastruktur logistik dan efisiensi rantai pasok ekspor, serta pengembangan produk turunan dan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk rempah Indonesia.

Indonesia is the second largest exporter of nutmeg, mace, and cardamom in the world, which shows great potential in trading these commodities. This study aims to identify the right strategy to improve the export performance of these commodities in the international market. The analytical methods used include competitiveness analysis using Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamics (EPD), and X-Modl as well as panel data regression analysis with a Gravity Model approach. The results indicate that Indonesia’s competitiveness remains relatively strong in several major destination countries, although there is a general downward trend in RCA values. The regression results show that competitiveness (RCA), GDP per capita of importing countries, Indonesia’s GDP per capita, economic distance, and real exchange rates significantly influence export volume, while export prices and import tariffs are not significant. The study recommends strategies such as improving productivity, improving product quality through standardization and quality certification, diversifying export markets, increasing farmer capacity, strengthening collaboration between government, business actors, and academics, strengthening logistics infrastructure and export supply chain efficiency, and developing derivative products and downstreaming to increase the added value of Indonesian spice products.