Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163426| Title: | Kajian Penilaian Lingkungan dan Ekonomi Berbasis Daur Hidup Produk Keripik Sanjai (Studi Kasus: CV. Sanjai Nabian Kota Payakumbuh) |
| Other Titles: | |
| Authors: | Ismayana, Andes Yani, Moh. Nandar, Ramdani Hairul |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Keripik Sanjai merupakan camilan tradisional dari Sumatera Barat yang terbuat dari ubi kayu. Saat ini terdapat 45 usaha keripik Sanjai di Kota Payakumbuh yang tersebar di berbagai kecamatan, termasuk Payakumbuh Barat, Payakumbuh Utara, Payakumbuh Selatan, Payakumbuh Timur, dan Lampasi Tigo Nagari. Perkembangan industri keripik Sanjai tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak lingkungan di sekitar wilayah tersebut. Proses pengolahan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pengupasan, pencucian, pengirisan, penggorengan, pembuatan bumbu balado, pencampuran bumbu, dan pengemasan. Potensi emisi muncul dari penggunaan energi, bahan baku, dan sumber daya pada setiap tahap daur hidup produk, serta dari output yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan yang menilai secara menyeluruh potensi emisi dan merumuskan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi emisi sepanjang daur hidup keripik Sanjai. Life Cycle Assessment (LCA) dan Life Cycle Costing (LCC) digunakan untuk mengevaluasi dampak lingkungan dan ekonomi, baik yang bersifat positif maupun negatif, yang dihasilkan dari daur hidup keripik Sanjai. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi potensi dampak lingkungan dan ekonomi yang dihasilkan dari daur hidup keripik Sanjai, dimulai dari tahap perkebunan hingga pendistribusian, serta menentukan skenario perbaikan untuk meminimalkan emisi, meningkatkan efisiensi, meningkatkan produktivitas dalam produksi keripik Sanjai, yang diharapkan dapat mendukung kelayakan ekspor dan daya saing produk di pasar global. Tahapan penelitian dimulai dengan penentuan tujuan dan ruang lingkup yang akan dikaji (goal and scope), identifikasi aliran proses dan material yang digunakan pada tahap inventarisasi (life cycle inventory analysis) yang disusun dalam neraca massa, analisis dampak lingkungan (life cycle impact assessment) menggunakan software SimaPro 9.4.0.2. dan dilanjutkan dengan analisis dampak ekonomi (life cycle cost) menggunakan software exel. Tahapan terakhir adalah interpretasi dampak yang dihasilkan berdasarkan analisis (interpretation). Metode yang digunakan untuk menganalisis dampak lingkungan adalah CML-IA Baseline, dengan dampak yang dianalisis meliputi Global Warming Potential (GWP), Acidification Potential (AP), Eutrophication Potential (EP), dan Ozone Layer Depletion Potential (ODP). Berdasarkan hasil penelitian dengan unit fungsi 1 kg keripik Sanjai dengan lingkup cradle-to-grave menunjukkan dampak pada setiap 1 kg keripik Sanjai, dengan menghasilkan GWP sebesar 2,90E+00 kg CO2 eq, AP sebesar 1,34E-02 kg SO2 eq, EP sebesar 8,76E-02 kg PO4 eq, dan ODP sebesar 7,41E-02 kg CFC-11 eq. Tahapan produksi menjadi tahap yang memberikan kontribusi terbesar terhadap emisi lingkungan. Dampak EP menjadi faktor lingkungan yang paling signifikan (hotspot). Penggunaan minyak goreng dalam proses penggorengan serta aplikasi pupuk yang mengandung nitrogen dan fosfor dalam daur hidup keripik Sanjai, menjadi penyebab utama dari tingginya dampak EP. Adapun hasil analisis LCC menunjukkan biaya bahan baku Rp 15.615,75, biaya manajemen Rp 1.226,00, biaya investasi Rp 238,37, biaya energi Rp 1.483,04. Biaya produksi per 1 kg keripik Sanjai mencapai Rp 18.564,30. Tingginya biaya produksi terutama disebabkan oleh penggunaan bahan baku utama yaitu ubi kayu dan minyak goreng dalam jumlah besar. Skenario perbaikan diterapkan untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi produksi. Skenario 1 pada perkebunan yaitu substitusi pupuk kimia dengan pupuk organik dengan pengomposan limbah padat perkebunan menurunkan dampak perkebunan sebesar GWP sebesar 6,60E-02 kg CO2 eq, AP sebesar 3,23E-04 kg SO2 eq, EP sebesar 6,48E-05 kg PO4 eq, dan ODP sebesar 7,86E-09 kg CFC-11 eq. Skenario 2 mengganti kendaraan dengan kapasitas yang lebih besar dalam tahapan transportasi menurunkan dampak transportasi sebesar GWP sebesar 7,65,E-02 kg CO2 eq, AP sebesar 7,87,E-09 kg SO2 eq, EP sebesar 2,98,E-04 kg PO4 eq, dan ODP sebesar 5,77,E-05 kg CFC-11 eq. Skenario 3 substitusi minyak goreng sawit dengan minyak goreng kelapa pada tahap produksi menurunkan dampak produksi sebesar GWP sebesar 3,40E-01 kg CO2 eq, AP sebesar 4,24E-03 kg SO2 eq, EP sebesar 6,57E-02 kg PO4 eq, dan ODP sebesar 4,16E-07 kg CFC-11 eq. Skenario 4 mengintegrasikan perbaikan pada tahapan perkebunan, transportasi, dan produksi menurunkan dampak total sebesar GWP 31,17 %, AP 33,73%, EP 88,73% dan ODP 69,05%. Analisis perbaikan dampak ekonomi menunjukkan adanya perubahan dalam biaya produksi dibandingkan dengan kondisi existing, skenario 3 menunjukkan biaya tertinggi sebesar Rp26.369,30 dan biaya terendah pada skenario 1 yaitu sebesar Rp17.588,90. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163426 |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture Technology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_F3501231014_fe1e9ae55ed44deba838d5d4e295e98d.pdf | Cover | 2.67 MB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_F3501231014_26480655424a4305a2b3400f61fc2d3e.pdf Restricted Access | Fulltext | 6.28 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_F3501231014_3d5b4bde7efa4aa981ebf00d00b6cdff.pdf Restricted Access | Lampiran | 3.65 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.