Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162953
Title: Pengaktifan Kembali Radas Pemurni Air Bekas-Pakai: Studi Kasus Laboratorium Terpadu IPB
Authors: Nur, Muhammad Anwar
Adijuwana, Hendra
Zaini, Muhammad Yusuf
Issue Date: 2005
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini merupakan satu usaha untuk mengaktifkan kembali radas pemurni air yang memiliki kondisi yang sudah tidak semestinya karena telah melewati masa pakainya, terutama meregenerasi resin penukar ion yang telah jenuh (inti dari radas pemurni air) menjadi aktif kembali. Pengaktifan kembali adalah seluruh proses yang terdiri atas empat tahap. Pertama adalah mengaktifkan kembali arang aktif dari kolom pertama dengan pemanasan 800°C yang diberi tekanan uap panas saat dipanaskan. Kedua adalah proses pemisahan resin mixed bed yang didapatkan dari kolom kedua dan ketiga. Ketiga adalah meregenerasi secara terpisah resin penukar kation dan resin penukar anion yang berasal dari tabung kedua dan ketiga masing-masing dengan menggunakan larutan HCi dan NaOH. Keempat adalah mcregenerasi resin bermonomer akrilik dari tabung keempat dengen cara merendam dalam larutan NaOH. Pemisahan dilakukan menggunakan tiga jenis larutan yang konsentrasinya berbeda (perbedaan bobot jenis): 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 10%, dan 15% HCl; 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 10%, dan15% NaOH; 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 10%, 20%, dan 30% NaCl. Pemisahan terbaik didapatkan pada konsentrasi 15% NaOH dan 30% NaCl. Larutan 15% NaCl adalah larutan yang digunakan untuk proses pemisahan resin mixed bed, selanjutnya regenerasi resin penukar kation dan anion dilakukan dengan perendaman dalam larutan 10% HCI dan 4% NaOH dalam waktu dan suhu yang berbeda dan dengan bantuan atau tanpa bantuan goyangan. Keadaan terbaik untuk proses regenerasi adalah 12 jam perendaman dalam larutan 10% HCl (resin penukar kation) dan 4% NaOH (resin penukar anion) suhu 40°C dengan bantuan goyangan, meskipun nilai tertinggi kapasitas pertukaran ion didapatkan pada perlakuan 18 jam pereadaman dalam 10% HCI dan 4% NaOH suhu 45°C dengan penggoyangan, namun perlakuan ini menyebabkan kerusakan resin. Pengaktifan kembali menghasilkan air yang memiliki kemurnian tinggi dengan konduktivitas 7,20 µS/cm dari 13.98 µS/cm sehingga dapat memulihkan hingga 94,89%. Hasil yang didapat belum mencapai tingkatan mutu standar ASTM jenis pertama yang merupakan mutu tertinggi dari standar tersebut.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162953
Appears in Collections:UT - Chemistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
G05myz.pdf
  Restricted Access
Fulltext55.91 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.