Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162802| Title: | Perbandingan Metode Ekstraksi Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dan Uji Toksisitas Subkronis pada Tikus Putih |
| Authors: | Sajuthi, Dondin Suparto, Irma H. Wulandari, Nur Dwi Mei |
| Issue Date: | 2005 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan tumbuhan asli Indonesia yang sedang marak digunakan sebagai obat alternatif. Uji toksisitas subkronis dari buah mahkota dewa dilakukan untuk mengembangkan mahkota dewa sebagai sediaan fitofarmaka. Pemilihan metode ekstraksi dimaksudkan selain dapat menghasilkan ekstrak yang relatif banyak, juga tidak mengurangi aktivitas farmakologis dari tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan membandingkan dua metode ekstraksi yaitu metode maserasi dan refluks, mengetahui pengaruh penggunaan pelarut, dan mengetahui pengaruh ekstrak mahkota dewa melalui uji toksisitas subkronis pada tikus Buah mahkota dewa diekstrak dengan metode refluks dan maserasi menggunakan pelarut etanol 30% (%) dan air. Ekstrak kering dari masing-masing metode diuji kandungan senyawa fitokimia dan dipisahkan menggunakan kromatografi lapis tipis preparatif. Fraksi yang diduga mengandung senyawa flavonoid kemudian diidentifikasi menggunakan spektrofotometer ultraviolet (UV) dan inframerah (IR). Ekstrak kasar buah mahkota dewa diujikan kepada 36 ekor tikus putih, yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Dosis yang digunakan yaitu 1250 mg/kg bobot badan dan 2500 mg/kg bobot badan setara dengan 50 dan 100 kali dosis konversi manusia. Hasil uji fitokimia buah mahkota dewa menunjukan bahwa dalam keempat ekstrak terdapat senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. Hasil rendemen metode refluks tidak lebih tinggi dari metode maserasi. Dari hasil uji fitokimia fraksi-fraksi keempat ekstrak yang diduga mengandung senyawa flavonoid adalah fraksi Refluks Etanol-6, Refluks Air-6, Maserasi Etanol-6, dan Maserasi Air-7. Analisis UV dan IR keempat fraksi ini memperkuat dugaan bahwa keempat fraksi tersebut mengandung flavonoid. Hasil uji toksisitas subkronis menunjukkan bahwa pemberian ekstrak mahkota dewa pada tikus putih tidak mempengaruhi bobot badan dan histopatologi setelah diuji selama dua bulan baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Gambaran histopatologi menunjukkan tidak terdapat kelainan pada kelompok perlakuan maupun kontrol. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162802 |
| Appears in Collections: | UT - Chemistry |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| G05ndm.pdf Restricted Access | Fulltext | 3.5 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.