Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162552
Title: Pemenuhan Persyaratan Izin Edar bagi UMKM Yogurt di Kabupaten Bogor
Other Titles: 
Authors: Rahayu, Winiati Pudji
Wulandari, Nur
Prastyanty, Rini
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: Yogurt merupakan salah satu produk pangan asal hewan yang padat gizi dengan manfaat kesehatan yang tinggi. Yogurt mulai banyak diproduksi oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, karena permintaan produk olahan susu tersebut yang semakin tinggi. Di pasaran, produk yogurt yang dihasilkan UMKM masih banyak yang tidak memiliki izin edar pangan olahan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk pangan yang diproduksi di dalam negeri. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan pengetahuan dan kompetensi UMKM untuk menerapkan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan menyusun dokumen persyaratan untuk proses pendaftaran izin edar pangan olahan. Pada aspek keamanan pangan, konsumsi yogurt yang terkontaminasi mikroba berisiko menyebabkan keracunan pangan, karena yogurt dikonsumsi langsung tanpa pemanasan kembali. Penerapan CPPOB secara konsisten, diharapkan dapat meningkatkan mutu dan keamanan produk yogurt yang dihasilkan UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi kesenjangan (gap analysis) implementasi CPPOB pada UMKM yogurt di Kabupaten Bogor; (2) meningkatkan capaian penerapan CPPOB pada UMKM yogurt untuk persiapan pendaftaran izin edar pangan olahan; (3) memverifikasi mutu dan keamanan mikrobiologi yogurt; serta (4) menyusun rekomendasi pembinaan UMKM yogurt. Penelitian ini dilaksanakan melalui observasi lapangan dan wawancara kepada tujuh pemilik/pengelola UMKM yogurt dengan menggunakan formulir penilaian. Pembinaan dilakukan kepada UMKM untuk memperbaiki temuan ketidaksesuaian dan memenuhi persyaratan pendaftaran izin edar pangan olahan. Selanjutnya dilakukan pengujian mikrobiologi terhadap produk yogurt. Hasil observasi menunjukkan bahwa dua (28,6%) UMKM yang belum memiliki izin edar pangan olahan berada pada rating A dan B, sedangkan lima (71,4%) UMKM berada pada rating C dan D. Program pembinaan terhadap dua UMKM (rating A dan B) menunjukkan adanya penurunan temuan ketidaksesuaian pada masing-masing industri, dan peningkatan rating UMKM dari B menjadi A. Program pembinaan berhasil membawa kedua UMKM tersebut memenuhi seluruh persyaratan pendaftaran izin edar pangan olahan. Hasil uji Salmonella pada sampel yogurt menunjukkan hasil negatif, dan cemaran Enterobacteriaceae pada sampel yogurt masih dalam batas yang diperbolehkan (<10 koloni/g).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162552
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_F2502222033_c9763fea82164bd5ba6cbf8932f65c89.pdfCover363.08 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_F2502222033_b4451a9c38ca4316ab11011d4641c637.pdf
  Restricted Access
Fulltext663.21 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran_F2502222033_Rini Prastyanty.pdfLampiran794.15 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.