Pengaruh Dukungan Sosial dan Penerapan Co-parenting terhadap Kesejahteraan Subjektif Ibu dan Anak Keluarga Bercerai

Abstract

Perceraian menyebabkan kehadiran, dukungan, dan pengasuhan dari salah satu pihak orang tua hilang karena hak asuh tunggal yang pada umumnya diterapkan di Indonesia dinilai dapat mengganggu kesejahteraan subjektif orang tua dan anak keluarga bercerai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kondisi sosial ekonomi, dukungan sosial, dan penerapan co-parenting terhadap kesejahteraan subjektif ibu dan anak keluarga bercerai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui wawancara kepada 60 ibu tunggal dan 60 anak dari keluarga bercerai. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu pada Desember 2024 hingga Januari 2025. Teknik pengambilan contoh penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria ibu tunggal yang memiliki anak dan anak berusia 13-21 tahun dari keluarga bercerai. Analisis deskriptif dan inferensia (uji beda, uji korelasi, dan uji pengaruh) yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan SPSS 25.0. Hasil penelitian menemukan bahwa dukungan sosial ibu tunggal dan anak keluarga bercerai tergolong rendah, co-parenting tergolong sedang, dan kesejahteraan subjektif tergolong sedang. Hasil uji regresi pada responden ibu tunggal menemukan bahwa alasan perceraian, pendidikan formal, dan dimensi berpusat pada anak co-parenting berpengaruh negatif signifikan terhadap kesejahteraan subjektif ibu. Pendapatan, dimensi teman dukungan sosial, dan dimensi komunikasi co-parenting memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan subjektif ibu tunggal. Sementara itu, uji regresi pada responden anak dari keluarga bercerai menemukan bahwa kesejahteraan subjektif dipengaruhi secara signifikan positif oleh usia, dukungan sosial dimensi orang tua dan guru, serta co-parenting dimensi komunikasi.

Divorce causes the presence, support, and care of one of the parents to be lost because the sole custody that is generally applied in Indonesia is considered to interfere with the subjective well-being of parents and children of divorced families. This study aims to analyze the influence of socioeconomic conditions, social support, and the application of co-parenting on the subjective well-being of mothers and children of divorced families. This study used a quantitative approach through interviews with 60 single mothers and 60 children from divorced families. This research was conducted in Losarang District, Indramayu Regency from December 2024 to January 2025. The sampling technique used purposive sampling with the criteria of single mothers who have children and children aged 13-21 years from divorced families. Descriptive and inferential analysis (t-test, correlation test, and effect test) conducted in this study using SPSS 25.0. The results found that the social support of single mothers and children of divorced families was low, co-parenting was moderate, and subjective well-being was moderate. The results of the regression test on single mother respondents found that the reason for divorce, formal education, and the child-centered dimension of co-parenting had a significant negative effect on the mother's subjective well-being. Income, the friends dimension of social support, and the communication dimension of co-parenting have a significant positive effect on the subjective well-being of single mothers. Meanwhile, regression tests on child respondents from divorced families found that subjective well-being was significantly positively influenced by age, social support dimensions of parents and teachers, and co-parenting communication dimensions.