Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manajemen Keuangan Generasi Muda di Jawa Barat dalam Berutang

Abstract

Peningkatan utang rumah tangga di Indonesia menjadi perhatian dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan semakin mudahnya akses pinjaman secara daring. Keputusan pengambilan utang yang tidak diikuti dengan kesadaran individu dalam pengelolaan keuangannya dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti pemilihan platform yang kurang teliti hingga risiko gagal bayar yang berujung pada keterlilitan utang. Dalam hal ini Jawa Barat menjadi provinsi dengan tingkat utang rumah tangga paling tinggi di Indonesia, dengan peminjam terbanyak sekaligus terbesar risiko gagal bayarnya adalah generasi muda. Di sisi lain, sebagai negara dengan komunitas muslim yang besar, pemerintah mendorong pertumbuhan yang masif pada keuangan syariah di Indonesia. Namun beragam pilihan layanan keuangan syariah tidak cukup menarik perhatian masyarakat, terutama pada layanan pembiayaan syariah. Penentuan keputusan keuangan di tengah banyaknya pilihan dan minimnya pengalaman menuntut generasi muda untuk memiliki pengendalian diri yang kuat. Penelitian ini mengkaji perilaku manajemen keuangan individu yang dipengaruhi oleh tiga variabel yang mengandung aspek pengendalian diri, yaitu sikap terhadap uang, literasi utang, dan literasi keuangan syariah. Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis karakteristik generasi muda dalam manajemen keuangan pribadinya, 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manajemen keuangan generasi muda, dan 3) menganalisis perbedaan perilaku manajemen keuangan berdasarkan pemilihan lembaga keuangan syariah dan konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dikumpulkan melalui kuesioner yang ditujukan bagi responden menggunakan kriteria (purposive sampling) yakni generasi muda muslim yang berdomisili di Jawa Barat. Responden yang didapatkan berjumlah 245 orang dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat yang kemudian diolah menggunakan analisis regresi linear berganda dan uji perbandingan dengan uji Chow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek syariah kurang mengambil bagian signifikan dalam kehidupan generasi muda. Dibuktikan dari literasi keuangan syariah yang menjadi satu-satunya variabel yang tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan dibandingkan variabel lainnya yaitu sikap terhadap uang dan literasi utang. Selain itu, setelah dibandingkan pengaruhnya antara pengguna lembaga keuangan syariah dan konvensional, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara keduanya. Artinya, peran ketiga variabel tersebut terhadap perilaku manajemen keuangan di dua kelompok pengguna tidak menunjukkan keunggulan berdasarkan prinsip lembaga keuangan yang dianut.