Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161620
Title: Strategi Peningkatan Efisiensi, Daya Saing, dan Daya Tahan Perbankan di Indonesia Berdasarkan Kelompok Modal Inti Bank
Other Titles: Strategies for Improving Efficiency, Competitiveness and Banking Resilience In Indonesia Based on Bank Core Capital Groups
Authors: Ma'arif, Mohamad Syamsul
Hermadi, Irman
Asikin, Zenal
Sylvia
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: Sektor perbankan di Indonesia saat ini terus tumbuh dan berkembang, salah satunya berkat reformasi yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia untuk memperkuat sektor perbankan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan bersama Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Salah satu reformasi tersebut adalah pemberlakuan peraturan yang mengkategorikan bank ke dalam empat kelompok berbeda berdasarkan modal intinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara efisiensi, daya saing dan daya tahan bank BUKU I sampai dengan bank BUKU IV dan bank KBMI I sampai dengan bank KBMI IV di Indonesia. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari statistik perbankan dan laporan keuangan seluruh bank yang dipublikasikan oleh OJK dan website masing-masing bank untuk periode 2018 hingga 2023, sedangkan data primer berasal dari 16 pakar dari BI, OJK, LPS, praktisi perbankan, dan asosiasi perbankan. Pendekatan penelitian menggunakan Stochastic Frontier Analysis (SFA), Herfindahl- Hirschman Index (HHI), Model Panzar-Rosse, H-statistic, Concentration Ratio (CR), Composite Index, Vector Auto Regression dan Fuzzy Analytical Hierarchy Process. Temuan penelitian menunjukkan bahwa peningkatan persyaratan modal inti minimumyang diatur oleh OJK, berdampak pada efisiensi, daya saing, dan daya tahan bank dengan hasil yang bervariasi antara kelompok BUKU dan KBMI bank. Analisis prioritas strategis mengidentifikasi faktor keuangan sebagai faktor penentu utama, dan manajemen bank sebagai aktor kunci. Tujuan utamanya adalah membangun praktik tata kelola dan manajemen risiko yang kuat untuk mendukung industri perbankan yang berkelanjutan dan dapat dipercaya. Alternatif strategis yang paling penting adalah memperkuat tata kelola dan manajemen risiko melalui pemanfaatan audit internal, kerangka kerja manajemen risiko perusahaan, kebijakan dan prosedur yang kuat, dan inisiatif anti-fraud untuk memastikan stabilitas dan keberlanjutan jangka panjang bank. Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan modal inti yang lebih tinggi seperti yang diamanatkan oleh OJK, pada awal penerapannya menunjukkan hasil yang beragam, namun pada periode 2022 dan 2023 secara umum meningkatkan efisiensi, daya saing dan daya tahan bank, sekaligus menekankan perlunya tata kelola dan manajemen risiko yang lebih kuat untuk menjamin stabilitas dan keberlanjutan jangka panjang.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161620
Appears in Collections:DT - Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_K1601202039_b020f947a68d4589ad4e78e5f3bbe815.pdfCover438.19 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_K1601202039_638cf244d65f4268a27ccc03a6f320fb.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.89 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_K1601202039_d0c72a4d56e745f78206bd43ad3699cf.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.64 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.