Model dan Strategi Pengembangan Industri Bahan Baku Obat (BBO) di Indonesia

Abstract

Dampak buruk permasalahan kesehatan terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat pada saat Pandemi Covid-19, meningkatkan kesadaran banyak negara akan pentingnya ketahanan kesehatan dalam mencapai ketahanan nasional. Ketahanan nasional terganggu karena banyak aktivitas pada berbagai sektor tidak dapat berjalan secara normal. Kelangkaan obat-obatan (drug disruption) terutama karena gangguan pasokan Bahan Baku Obat (BBO) menyebabkan ketahanan kesehatan menjadi rendah. Ancaman gangguan suplai BBO di masa depan akibat kondisi Global Value Chain Pharmacy menyebabkan beberapa negara termasuk Indonesia melakukan pengembangan industri BBO di dalam negeri. Ketergantungan yang tinggi industri farmasi Indonesia terhadap impor BBO menyebabkan ketahanan farmasi dan ketahanan kesehatan rendah. Pemerintah telah menerbitkan berbagai kebijakan tetapi belum berhasil meningkatkan investasi pada industri sehingga belum berkembang. Tujuan utama penelitian ini adalah merumuskan model, strategi dan skenario pengembangan industri BBO di Indonesia. Penelitian terlebih dahulu melakukan analisis pengembangan industri BBO di beberapa negara, analisis profil industri BBO di Indonesia, serta analisis peta dan matriks hubungan stakeholder industri BBO di Indonesia. Analisis pengembangan industri BBO di beberapa negara bertujuan untuk menganalisis latar belakang atau tujuan pengembangan industri BBO di suatu negara, faktor-faktor penting dan pelajaran terbaik (lesson learn) dalam pengembangan industri BBO di beberapa negara. Analisis profil industri BBO di Indonesia bertujuan untuk menganalisis profil keekonomian dan potensi daya saing industri BBO di Indonesia. Analisis peta dan matriks hubungan stakeholder industri BBO di Indonesia bertujuan untuk menganalisis stakeholder industri BBO di Indonesia dengan tingkat kepentingan dan pengaruhnya. Hasil analisis tersebut digunakan dan menjadi masukan untuk memperoleh tujuan utama penelitian ini yaitu merumuskan model, strategi dan skenario pengembangan industri BBO di Indonesia. Fokus penelitian pada BBO kimia (small molecules). Penelitian ini menggunakan desain yang sistematis, berlangsung dari Maret 2023 sampai Mei 2024. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder yang dilakukan dengan menggunakan studi literatur, observasi, kuesioner dan wawancara pada 18 responden yang berasal dari 3 kelompok Academia, Business dan Government (ABG). Metode analisis penelitian menggunakan pendekatan mix method (kualitatif dan kuantitatif) dengan analisis deskriptif, Systematic Literature Review, Stakeholder Analysis, Five Forces Porter’s Analysis, Soft System Methodology, Analytical Hierarchy Process dan Scenario Planning. Pertimbangan melakukan pengembangan industri BBO oleh beberapa negara adalah karena meningkatnya kekhawatiran terhadap ancaman dan potensi kekosongan obat (drug disruption), meningkatnya ancaman dan potensi pandemi pada masa yang akan datang (next pandemic), berbagai isu geopolitik dan geoekonomi, jumlah penduduk yang besar dan merupakan komoditi atau produk strategis. Beberapa faktor penting dalam pengembangan industri BBO adalah skala v ekonomi, industri pendukung terutama up stream industry, teknologi, sumber daya manusia (SDM) dan dukungan pemerintah. Beberapa negara yang berhasil mengembangkan industri BBO dalam negeri menunjukkan peran penting dukungan pemerintah yang kuat, tidak hanya berupa kebijakan tetapi juga proteksi baik fiskal dan non fiskal. Profitabilitas industri BBO di Indonesia rendah, masuk dalam kualifikasi industri yang tidak menarik (unfavorable) sehingga tidak attractive untuk investasi. Berbagai stakeholder berperan dalam pengembangan industri BBO di Indonesia yaitu akademisi dan peneliti, pelaku bisnis baik industri BBO maupun industri farmasi formulasi, asosiasi dan pemerintah. Pemerintah merupakan stakeholder yang memiliki tingkat kepentingan dan pengaruh tertinggi. Model pengembangan industri BBO di Indonesia menggunakan kombinasi pendekatan ketahanan (resilience) dan pendekatan ekonomi. Prioritas tertinggi strategi pengembangan industri BBO di Indonesia adalah keterlibatan pemerintah, bukan hanya dalam bentuk dukungan kebijakan tetapi terlibat aktif dalam produksi BBO melalui sumber daya yang dimiliki. Strategi pengembangan industri BBO di Indonesia menggunakan 2 skenario, yaitu strategi jangka pendek dan strategi jangka menengah panjang. Strategi jangka pendek menggunakan pendekatan ketahanan karena industri belum memiliki daya saing, diarahkan untuk meningkatkan keekonomian industri BBO dalam negeri sehingga memiliki sustainability dan dapat menarik masuknya investasi pada industri. Strategi jangka pendek membutuhkan dukungan kuat dari pemerintah, terdiri dari keterlibatan pemerintah, seleksi molekul BBO, pengembangan partnership, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan penguatan R&D. Industri harus mengembangkan daya saing pada jangka menengah panjang, diantaranya dengan melakukan pengembangan industri pendukung terutama up stream industry dari industri BBO. Pengembangan industri BBO pada jangka menengah panjang menggunakan pendekatan ekonomi, yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penetrasi pasar global dan peningkatan daya saing industri farmasi nasional.