Perbandingan Kinerja Produk Oil Spill Dispersant Berbahan Surfaktan Sawit dengan Petroleum untuk Penanganan Pencemaran Hidrokarbon di Laut

Abstract

Pencemaran laut dapat diartikan sebagai adanya kotoran ataupun limbah yang masuk ke daerah laut dan mencemari lingkungan ekosistem laut. Secara umum, sumber pencemaran laut oleh tumpahan minyak bersumber dari aktivitas transportasi minyak, pengeboran minyak lepas pantai, pengilangan minyak dan pemakaian bahan bakar produk petroleum. Laut yang tercemar minyak dapat mengancam kehidupan organisme akuatik pantai, rusaknya wisata pantai dan dapat menghambat transmisi cahaya matahari. Crude oil atau minyak mentah adalah campuran senyawa kompleks dari berbagai hidrokarbon yang dapat memberikan efek toksik terhadap sedimen dan memiliki potensi sitotoksisitas pada ikan. Dispersan adalah opsi penting untuk menangani tumpahan minyak di perairan laut. Oil Spill Dispersant (OSD) merupakan campuran dari surfaktan (zat aktif permukaan) dengan pelarut yang berfungsi untuk menguraikan limbah minyak menjadi butiran kecil, sehingga dapat terdispersi secara alami di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dispersi minyak untuk penanganan pencemaran tumpahan minyak pada air laut dan mengevaluasi kinerja OSD berbahan surfaktan sawit dengan petroleum pada pencemaran hidrokarbon. Penelitian ini diawali dengan uji karakteristik fisiko-kimia pada OSD Komersial X, OSD Komersial Y dan Bio-OSD Z yang meliputi parameter pH, densitas, viskositas, dan tegangan permukaan. Pengujian efektivitas dispersan dilakukan menggunakan metode Swirling Flask Test (SFT) dan uji kinerja dilakukan pada rasio pengenceran 1:10, 1:20, 1:30 dan 1:40 dengan DOR (Dispersant to Oil Ratio) 0,5:1. Parameter uji kinerja mencakup analisis luas permukaan minyak, komponen hidrokarbon, TSS, COD, pH, viskositas dan densitas. Analisis data meliputi analisis statistik two-way ANOVA dan metode Composite Performance Index (CPI) untuk menentukan peringkat OSD paling optimal dalam menangani tumpahan minyak. Hasil dispersi minyak dalam air laut pada uji efektivitas dispersi menunjukkan persentase efektivitas dispersan Bio-OSD paling tinggi yaitu sebesar 66,88% dibandingkan dengan OSD Komersial yang mengindikasikan sebesar 66,88% Bio-OSD Z berhasil mendispersi minyak dalam penanganan pencemaran tumpahan minyak pada air laut. Penentuan hasil uji kinerja pada parameter uji komponen hidrokarbon menunjukkan Bio-OSD Z dapat menguraikan rantai karbon panjang dengan baik sehingga memudahkan proses dispersi dan biodegradasi oleh mikroba. Penentuan hasil uji kinerja pada enam parameter lainnya (luas permukaan minyak, TSS, COD, pH, viskositas, dan densitas) secara keseluruhan dilakukan dengan metode CPI, sehingga diperoleh Bio-OSD Z 1:20 dengan skor CPI 108,415 merupakan produk OSD yang paling optimal untuk diaplikasikan dalam penanganan pencemaran hidrokarbon pada air laut.

Marine pollution refers to the introduction of contaminants or waste into marine environments, disrupting marine ecosystems. In general, marine oil pollution originates from activities such as oil transportation, offshore oil drilling, oil refining, and the use of petroleum products as fuels. Oil spills in marine environments threaten aquatic organisms, damage coastal tourism, and obstruct sunlight transmission. Crude oil is a complex mixture of hydrocarbons that exhibits toxic effects on sediments and potential cytotoxicity to fish. Dispersants are a critical option for addressing oil spills in marine waters. Oil Spill Dispersant (OSD) are a mixture of surfactants (surface-active agents) and solvents designed to break down oil into smaller droplets, allowing natural dispersion in the water. This study aims to analyze the effectiveness of oil dispersion for addressing marine oil pollution and evaluate the performance of palm-based surfactant OSD compared to petroleum-based OSD in hydrocarbon contamination. The study began with a physico-chemical characterization of OSD, including OSD Commercial X, OSD Commercial Y, and Bio-OSD Z. Parameters analyzed included pH, density, viscosity, and surface tension. Dispersant effectiveness was tested using the Swirling Flask Test (SFT) method. Performance testing was conducted at dilution ratios of 1:10, 1:20, 1:30, and 1:40 with a Dispersant to Oil Ratio (DOR) of 0.5:1. Performance test parameters included oil surface area analysis, hydrocarbon component, TSS, COD, pH, viscosity, and density. Data were analyzed using two-way ANOVA and the Composite Performance Index (CPI) method to determine the most optimal OSD for oil spill treatment. The results of oil dispersion effectiveness tests showed that Bio-OSD Z achieved the highest dispersion efficiency, with 66.88% effectiveness, outperforming commercial OSD. This indicates that Bio-OSD Z 66.88% effectively dispersed oil in addressing marine oil pollution. Hydrocarbon component analysis of performance testing demonstrated that Bio-OSD Z effectively degraded long-chain hydrocarbons, facilitating dispersion and microbial biodegradation. The performance test results for 6 other parameters (oil surface area, TSS, COD, pH, viscosity, and density) were assessed comprehensively using the CPI method. Bio-OSD Z at a 1:20 dilution ratio, with a CPI score of 108.415, was identified as the most optimal OSD product for hydrocarbon pollution mitigation in marine environments.