Strategi Pengembangan Model Bisnis Koperasi Gula Aren Berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi.

Abstract

Koperasi Binekas merupakan Koperasi produsen gula aren di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi dengan beranggotakan 121 orang. Koperasi Binekas masih tergolong sederhana dalam pengelolaannya namun meningkatnya permintaan produk berkelanjutan menuntut Koperasi untuk meningkatkan kinerja ekonomi yang kuat dan bertanggungjawab atas kinerja lingkungan dan sosial. Oleh karena itu, diperlukan strategi Koperasi yang mampu beradaptasi untuk dapat dikembangkan untuk menjadi organisasi modern, kuat, dinamis dan saling bermanfaat. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi profil Koperasi dan anggota petani, 2) mengidentifikasi model bisnis eksisting dan faktor internal maupun eksternal yang dihadapi Koperasi, 3) menganalisa pilihan strategi yang akan dikembangkan Koperasi, serta 4) menyusun strategi pengembangan model bisnis Koperasi berkelanjutan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari responden terpilih melalui wawancara menggunakan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka serta data internal Koperasi. Analisis yang digunakan adalah analisis situasional, CBMC, SOAR dan IFAS-EFAS serta AHP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pilihan berdasarkan kondisi yang dihadapi Koperasi yaitu perluasan akses permodalan (strategi OR), optimalisasi green productivity (strategi OA), standardisasi seluruh bisnis proses (strategi SA), diversifikasi produk dan transparansi dengan sistem digitalisasi (strategi SR). Strategi prioritas yang perlu dilakukan oleh Koperasi adalah perluasan akses permodalan, dengan kegiatan utama yaitu penguatan skema kemitraan yang inklusif dengan anggota petani. Petani sebagai aktor utama yang menjadi objek pengembangan Koperasi dalam memperkuat kelembagaan petani khususnya dalam hal tata kelola, aturan main dan struktur organisasi yang kuat dan dinamis. Selain itu model bisnis Koperasi yang modern dan bertanggung jawab juga ditransformasikan kedalam kerangka bisnis model kanvas sirkular yang harus diperankan oleh Koperasi sebagai agregator.