Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160453
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorFauzi, Anas Miftah-
dc.contributor.advisorIsmayana, Andes-
dc.contributor.authorSyahid, Achmad-
dc.date.accessioned2025-01-02T13:17:59Z-
dc.date.available2025-01-02T13:17:59Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160453-
dc.description.abstractBatik sebagai seni dan kerajinan khas Indonesia yang diakui dunia, memiliki tantangan yang dihadapi oleh industri dalam produksinya. Batik menggunakan teknik pewarnaan dengan lilin, menghasilkan pola unik dan kaya akan nilai budaya. Produksi kain batik yang diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO menghadapi tantangan terkait keberlanjutan dalam penggunaan pewarna sintetis yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan besaran dampak produksi kain batik dengan pewarna alami dan pewarna sintetis dengan penilaian kinerja daur hidup berkelanjutan produksi kain batik dengan prosedur penilaian daur hidup ISO 14040:2016. Penelitian ini mempertimbangkan analisis dampak lingkungan, ekonomi dan sosial. Life cycle assessment (LCA), life cycle costing (LCC), dan social life cycle assessment (SLCA) digunakan untuk mengevaluasi dampak lingkungan, dampak ekonomi, dan dampak sosial baik positif maupun negatif dari produksi kain batik dengan pewarna alami dan pewarna sintetis. Lingkup yang menjadi kajian pada penelitian ini dibatasi pada gate-to-gate, yaitu berfokus pada proses produksi kain batik cap dua warna dengan pewarna alami dan pewarna sintetis. Studi kasus dilakukan pada Seraci Batik Betawi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Berdasarkan unit fungsi 40 kain batik menunjukkan bahwa hasil analisis LCA dari proses produksi kain batik dengan pewarna alami yaitu human health 1,94E-04 DALYs, ecosystems 3,33E-07 ecosystem.yr, resources 16,62 USD2013, adapun hasil analisis LCC menunjukkan biaya bahan baku Rp 4.002.000, biaya manajemen Rp 6.350.000, biaya investasi Rp 57.375, biaya energi Rp 129.143,80, selain itu hasil analisis S-LCA menunjukkan nilai rata-rata dampak sosial pada pemangku kepentingan pekerja 4,2, komunitas lokal 4,25, dan pelaku rantai pasok 4,75. Sedangkan pada produksi kain batik dengan pewarna sintetis menunjukkan bahwa hasil analisis LCA human health 3,80E-04 DALYs, ecosystems 6,75E-07 ecosystem.yr, resources 20,32 USD2013, adapun hasil analisis LCC menunjukkan biaya bahan baku Rp 3.685.000, biaya manajemen Rp 4.375.000, biaya investasi Rp 57.375, biaya energi Rp 230.227,41, serta hasil analisis S-LCA menunjukkan nilai rata-rata dampak sosial pada pemangku kepentingan pekerja 4,2, komunitas lokal 3,75, dan pelaku rantai pasok 4,5. Penilaian kinerja daur hidup berkelanjutan produksi kain batik dengan pewarna alami dan pewarna sintetis berdasarkan hasil analisis LCA, LCC, dan SLCA, dilakukan agregasi nilai dengan pendekatan Life Cycle Sustainability Assessment (LCSA) dengan tools analisis Multicriteria Dimensionalscaling (MDS) menggunakan perangkat lunak Multi-aspect Sustainability Analysis (MSA). Tingkat keberlanjutan produksi kain batik dengan pewarna alami kain batik dengan pewarna alami berada pada status cukup berkelanjutan yaitu pada nilai 55,47, sedangkan pada produksi kain batik dengan pewarna sintetis berada pada status kurang berkelanjutan dengan nilai yaitu 42,34. Berdasarkan hasil penilaian keberlanjutan tersebut adapun rekomendasi perbaikan untuk produksi kain batik yang berkelanjutan dapat dilakukan dengan mengganti penggunaan lilin/malam batik yang bersumber dari parafin dengan minyak biji karet, selain itu penggunaan kayu bakar sebagai bahan bakar dapat diganti dari sumber bahan bakar yang lebih ramah lingkungan yaitu biogas. Saran untuk penelitian lanjutan yaitu perlu dilakukan analisis pada pengembangan teknologi biogas dari limbah cair produksi kain batik sehingga dapat digunakan pada proses produksi untuk mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan dan ekosistem. Selain itu, diperlukan untuk menemukan cara-cara efisien dan ekonomis dalam penggunaan pewarna alami, termasuk teknik ekstraksi dan aplikasi pewarna untuk menekan biaya produksi. Penting juga untuk melakukan analisis mendalam tentang dampak sosial produksi batik dengan pewarna alami dan sintetis dari perspektif pemangku kepentingan yang berbeda, guna mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi komunitas lokal, pekerja, dan pelaku rantai pasok.-
dc.description.sponsorshipnull-
dc.language.isoid-
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Perbandingan Tingkat Keberlanjutan Kain Batik dengan Pewarna Alami dan Pewarna Sintetisid
dc.title.alternativenull-
dc.typeTesis-
dc.subject.keywordpewarna alamiid
dc.subject.keywordperbandingan tingkat keberlanjutanid
dc.subject.keywordpewarna sintetisid
dc.subject.keywordproduksi kain batikid
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_F3501212031_7711eb64e29f46d0bf39fbff43641a3b.pdfCover813.14 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_F3501212031_1b64a95ecd0348e2bc34f05f1dce3ae2.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.49 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_F3501212031_6e2dc4d0c4d54163bd9a9eaa04a4155c.pdf
  Restricted Access
Lampiran494.17 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.