Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159315| Title: | Rancang Bangun Sistem Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Industri Kimia Aromatik |
| Authors: | Fauzi, Anas Miftah Machfud Sukardi Efendi |
| Issue Date: | 2014 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Daya saing industri minyak atsiri Indonesia masih rendah karena ketidakefisienan didalam produksi dan ketidakpastian pasokan. Sistem produksi lean dilaporkan memiliki kemampuan untuk meningkatkan efisiensi melalui penurunan biaya, mengurangi lead time (mempercepat pengiriman) dan kualitas yang lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang bangun sistem peningkatan kinerja rantai pasok industri kimia aromatik, menggunakan model value stream mapping (VSM) Rother dan Shook yang dimodifikasi untuk industri kimia aromatik. Kimia aromatik turunan minyak daun cengkeh digunakan dalam penelitian ini. VSM – current state rantai pasok minyak daun cengkeh menunjukkan bahwa total lead time mulai dari daun cengkeh dikumpulkan hingga minyak daun cengkeh diterima oleh perusahaan kimia aromatik adalah 34 hari, dan processing time adalah hanya 3 hari. VSM – future state rantai pasok minyak daun cengkeh menunjukkan bahwa total lead time dapat dikurangi menjadi hanya 16 hari. Ada peningkatan sebesar 53 % dari kinerja rantai pasok minyak daun cengkeh. Peningkatan kinerja ini membutuhkan rekayasa kelembagaan berupa pembentukan Koperasi minyak daun cengkeh. VSM – current state produksi Eugenol menunjukkan bahwa total production lead time Eugenol adalah 33.9 hari, sedangkan total processing time adalah hanya 5.2 hari. Production lead time adalah total waktu yang dibutuhkan untuk merubah bahan baku menjadi produk, sedangkan processing time adalah waktu yang diperlukan didalam proses produksi. VSM – future state Eugenol menunjukkan bahwa total production lead time dapat dikurangi menjadi 12.2 hari, dengan total processing time yang sama. Ada peningkatan 64 % dari total production lead time Eugenol. Peningkatan ini dicapai melalui penerapan produksi sistem tarik dan produksi ukuran lot kecil. VSM bisa digunakan dengan baik untuk mengidentifikasi susut produksi di dalam proses produksi Eugenol. VSM – current state produksi Isoeugenol menunjukkan bahwa total production lead time Isoeugenol adalah 31.9 hari, sedangkan total processing time adalah hanya 5 hari. VSM – future state produksi Isoeugenol menunjukkan bahwa total production lead time dapat dikurangi menjadi 9 hari, dengan total processing time yang sama. Ada peningkatan seebsar 72 % dari total production lead time Isoeugenol. Peningkatan ini dicapai melalui penerapan produksi sistem tarik, sistem kontinyu dan produksi ukuran lot kecil. VSM juga bisa digunakan dengan baik untuk identifikasi susut produksi pada proses produksi Isoeugenol. Berdasarkan penelitian pada sistem peningkatan kinerja rantai pasok minyak daun cengkeh dan sistem peningkatan kinerja produksi industri kimia aromatik yang dalam penelitian ini digunakan turunan minyak daun cengkeh, dapat dilakukan rancang bangun sistem peningkatan kinerja rantai pasok industri kimia aromatik. Sistem peningkatan kinerja rantai pasok industri kimia aromatik terdiri dari dua sistem yang saling terkait, yaitu sistem peningkatan kinerja produksi industri kimia aromatik dan sistem peningkatan kinerja minyak atsiri, yang merupakan bahan baku untuk industri kimia aromatik. Peningkatan kinerja produksi industri kimia aromatik, yang dalam penelitian ini digunakan kimia aromatik turunan minyak daun cengkeh dicapai melalui penerapan produksi lean yang dimodifikasi sesuai dengan karakteristik dari industri kimia aromatik, yaitu penerapan produksi sistem tarik, sistem kontinyu dan ukuran lot kecil. Produksi sistem tarik dan sistem kontinyu dapat diterapkan dengan mengkombinasikan dengan persediaan produk. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, perusahaan kimia aromatik turunan minyak daun cengkeh perlu membangun persediaan produk sebanyak 4 – 6 minggu penjualan. Pada sisi pasokan, yaitu minyak daun cengkeh yang digunakan untuk industri kimia aromatik, produksi sistem tarik hanya dapat diterapkan jika industri kimia aromatik memiliki persediaan minyak daun cengkeh yang mencukupi. Industri kimia aromatik membutuhkan persediaan minyak daun cengkeh sebanyak minimal 3.6 bulan penjualan pada setiap akhir tahun. Berdasarkan perhitungan biaya persediaan minyak daun cengkeh, biaya tambahan dari adanya persediaan minyak daun cengkeh ini adalah sebesar Rp. 1 467 / kg minyak daun cengkeh. Biaya persediaan minyak daun cengkeh ini relatif kecil jika dibandingkan dengan resiko jika tidak memiliki persediaan minyak daun cengkeh, yaitu kehilangan penjualan dan kenaikan harga minyak daun cengkeh. Jika pasokan minyak daun cengkeh pada periode tertentu melimpah, industri kimia aromatik disarankan untuk tetap membeli minyak daun cengkeh, meskipun rasio persediaan minyak daun cengkeh melebihi 3.6 bulan penjualan, dengan pertimbangan biaya persediaan yang relatif kecil. Implikasi dari rancang bangun sistem peningkatan kinerja rantai pasok industri kimia aromatik ini adalah (1) rekayasa kelembagaan berupa pembentukan Koperasi minyak daun cengkeh, (2) persediaan produk sebanyak 4 – 6 minggu penjualan pada industri kimia aromatik turunan minyak daun cengkeh, dan (3) persediaan minyak daun cengkeh pada industri kimia aromatik sebanyak minimal 3.6 bulan penjualan pada setiap akhir tahun. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159315 |
| Appears in Collections: | DT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| DMB614EFI.pdf Restricted Access | 1.86 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.