Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159286| Title: | Pengaruh Institusi Dan Strategi Terhadap Kinerja Badan Usaha Milik Negara (Bumn) |
| Authors: | Nuryartono, Nunung Arifin, Bustanul Didu, Muhammad Said Siswaji, Bambang |
| Issue Date: | 2013 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berperan penting bagi perekonomian Indonesia. Kinerja BUMN berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi nasional. Kinerja BUMN secara keseluruhan meningkat, namun belum optimal dan masih perlu ditingkatkan lagi. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh BUMN yang kinerjanya belum memuaskan adalah faktor institusional yang masih perlu diperbaiki. Termasuk dalam hal ini adalah permasalahan terkait aspek legal, politik dan sosial yang dapat menjadi kendala bagi BUMN dalam melaksanakan strategi demi mewujudkan sasarannya sebagi korporasi. Menurut literatur, institusi mempengaruhi strategi yang selanjutnya berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Jika relasi tersebut berlaku pada BUMN, perbaikan institusi akan berdampak positif terhadap perbaikan kinerja BUMN. Permasalahan penelitian adalah: 1) Apakah institusi mempengaruhi strategi BUMN dan bagaimana pengaruhnya? 2) Apakah strategi mempengaruhi kinerja BUMN dan bagaimana pengaruhnya? 3) Apakah institusi mempengaruhi kinerja BUMN dan bagaimana pengaruhnya? 4) Bagaimana institusi BUMN terbentuk? Penelitian tersebut dilakukan dengan batasan (a) Cakupan BUMN hanya BUMN Persero; (b) Strategi BUMN dan kinerja BUMN tidak dilihat berdasarkan faktor kondisi spesifik yang terkait dengan sumber daya dan kapabilitas BUMN, serta kondisi persaingan industri di mana BUMN beroperasi. Penelitian dilakukan dengan metode kombinasi, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif menguji ada atau tidaknya hubungan kausal antara variabel institusi, variabel strategi, dan variabel kinerja di lingkungan BUMN. Pengumpulan data menggunakan metode survey terhadap ahli (expert), dengan sampel diambil dari BUMN Persero yang sudah ditentukan terdahulu untuk mendapatkan representasi yang memadai berdasarkan kondisi permasalahan BUMN. Metode analisis menggunakan Analisis Regresi dan Structural Equation Modelling (SEM). Sementara itu, penelitian kualitatif menggunakan Analisis Historis Institusi yang dilakukan untuk menelusuri terbentuk, berlaku dan berubahnya institusi BUMN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel institusi berpengaruh secara signifikan terhadap strategi BUMN; variabel institusi juga secara langsung berpengaruh terhadap kinerja BUMN; sedangkan variabel strategi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja BUMN. Tidak signifikannya pengaruh strategi terhadap kinerja disebabkan oleh dominannya pengaruh institusi BUMN, terutama faktor intervensi politik dan/atau instansi pemerintah; selain desain penelitian yang operasionalisasi variabelnya lebih menitikberatkan kinerja aspek keuangan dan strategi berbasis pasar. Penelitian ini mengkonfirmasi dua belas indikator institusi, sembilan indikator strategi dan dua indikator kinerja BUMN. Dari dua belas faktor institusi tersebut, kondisi tujuh faktor institusi dinilai mendukung BUMN, yakni: a) mekanisme dan praktek kontrak kinerja; b) kecukupan regulasi dan standarisasi sektoral; c) aturan tentang lingkup/kegiatan usaha; d) status asset/kekayaan BUMN sebagai kekayaan negara; e) dukungan implementasi GCG; f) status perusahaan sebagai BUMN; dan g) status dewan komisaris, direksi dan karyawan yang dapat dianggap sebagai pejabat negara. Kondisi lima faktor institusi dinilai kurang mendukung BUMN, yakni: 1) campur tangan politik dan/atau instansi pemerintah; 2) aturan dan prosedur tentang pengelolaan keuangan dan asset BUMN; 3) campur tangan pemegang saham, dan birokrasi pengambilan keputusan strategis; 4) aturan dan norma/kebiasaan penyelesaian masalah kepegawaian; dan 5) prosedur dan praktek pemilihan direksi dan komisaris. Masih adanya BUMN yang kinerjanya relatif rendah dibandingkan dengan perusahaan swasta dan tidak efektifnya strategi di sebagian BUMN dipengaruhi oleh kondisi institusi, khususnya lima faktor institusi yang kondisinya dinilai kurang mendukung BUMN. Mengingat faktor-faktor institusional tersebut terbentuk terutama karena perlakuan dan pengaturan BUMN oleh pemerintah dan/atau otoritas lainnya, maka kondisi institusional BUMN dapat diperbaiki untuk mengefektifkan strategi dan meningkatkan kinerja BUMN. Implikasi kebijakan dari penelitian ini adalah perlunya perbaikan kondisi institusi, antara lain berupa: 1) mengatasi campur tangan politik dan/atau instansi pemerintah, campur tangan pemegang saham dan birokrasi keputusan strategis, antara lain dengan: a) mendudukkan BUMN Persero sebagai korporasi murni, dengan penguatan UU tentang BUMN yang selaras dengan UU tentang keuangan negara; b) pembentukan perusahaan induk (holdingisasi) BUMN; dan c) pemilihan pengurus BUMN oleh pemegang saham secara korporasi murni; 2) mengefektifkan prosedur dan praktek pemilihan direksi dan komisaris; 3) memperbaiki aturan dan prosedur tentang pengelolaan keuangan dan aset BUMN; dan 4) menyesuaikan dan mempertegas aturan dan norma/kebiasaan penyelesaian masalah kepegawaian; serta perbaikan kondisi institusional lainnya. Pengelola BUMN Persero perlu lebih memperkuat aturan, prosedur, dan budaya perusahaan sebagai korporasi murni, yang lebih berorientasi kinerja, efisiensi dan daya saing, dengan penekanan pada inovasi dan kecepatan tanggapan strategik pada perubahan pasar dan lingkungan, sesuai prinsip-prinsip GCG. Aturan, prosedur dan budaya perusahaan tersebut ditujukan untuk menetralkan pengaruh institusi yang kurang mendukung BUMN, termasuk intervensi dari pihak luar BUMN; dan sebaliknya ditujukan untuk memanfaatkan peluang dan potensi strategik dari status sebagai BUMN untuk meningkatkan kinerjanya. Hasil penelitian berkontribusi terhadap teori berupa hasil empirik bahwa strategi tidak mempengaruhi kinerja perusahaan dalam konteks tertentu, dengan sejumlah keterbatasan, yakni: a) sampel penelitian seluruhnya BUMN Persero (kepemilikan mayoritas pemerintah); b) penelitian tidak didesain berdasarkan perbedaan karakteristik/tipologi BUMN dan menggunakan data cross-section; dan c) operasionalisasi variabel strategi hanya mencakup market strategy dan variabel kinerja hanya menggunakan ukuran financial-accounting. Penelitian lanjutan disarankan dengan pengelompokkan BUMN berdasarkan kriteria tertentu, dengan memperhitungkan perubahan kinerja BUMN sepanjang waktu (longitudinal), dan operasionalisasi variabel strategi dan kinerja yang lebih komprehensif. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159286 |
| Appears in Collections: | DT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| DMB413BSI.pdf Restricted Access | 2.35 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.