Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158206
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorYani, Moh.-
dc.contributor.advisorIsmayana, Andes-
dc.contributor.authorSachie, Siti Yultria Fomico-
dc.date.accessioned2024-08-22T06:18:47Z-
dc.date.available2024-08-22T06:18:47Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158206-
dc.description.abstractProduk nanas kalengan memiliki potensi besar dalam sektor ekspor dan pertanian di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan Penilaian Daur Hidup (LCA) pada produk nanas kalengan dan bagaimana mengurangi dampak lingkungan. Metode LCA terdiri dari tahap definisi tujuan dan ruang lingkup, analisis inventori, analisis dampak, dan interpretasi. Ruang lingkup penelitian ini adalah gate-to-gate, mencakup seluruh proses produksi nanas, mulai dari kedatangan bahan baku di gerbang produksi hingga produk akhir dari pabrik. Dampak lingkungan difokuskan pada potensi pemanasan global (GWP), potensi pengasaman (AP), dan potensi eutrofikasi (EP). Temuan analisis mengidentifikasi berbagai input dan output dalam proses produksi nanas kalengan, termasuk bahan baku nanas, energi listrik, kemasan, limbah, dan emisi. Unit fungsional (FU) produk nanas kalengan adalah 0,6651 kg/kaleng, yang menunjukkan tiga dampak lingkungan sebagai berikut, GWP sebesar 5,14E-02 kg CO2-eq/kg-nanas kalengan, AP sebesar 2,62E-04 kg-SO2-eq/kg-nanas kalengan, dan EP sebesar 2,01E-04 kg-PO3 4 -eq/kg-nanas kalengan. Emisi utama berasal dari pembangkit listrik termal di pabrik, sehingga perbaikan diusulkan dengan sumber energi terbarukan seperti fotovoltaik surya (SPV), yang mencapai pengurangan 71,78% GWP, 67,94% AP, dan 93,24% EP. Substitusi batubara sub- bituminus dengan antrasit dapat mengurangi 75,29% GWP dan 73,48% AP, tetapi meningkatkan 88,66% EP. Substitusi batubara dengan Gas Alam Cair (LNG) dapat mengurangi 16,79% AP dan 94,49% EP, tetapi meningkatkan 44,69% GWP. Pemanfaatan limbah padat untuk produksi jus dapat mengurangi 98,91% GWP, 97,53% AP, dan 97,13% EP. Pemanfaatan limbah cair menjadi biogas dapat mengurangi 70,92% GWP, 96,12% AP, dan 95,1% EP. Substitusi energi terbarukan SPV, serta pemanfaatan limbah cair atau padat dapat mengurangi dampak lingkungan GWP, AP, dan EP dibandingkan dengan substitusi batubara bituminus dengan antrasit atau LNG. Secara keseluruhan, prioritas rekomendasi perbaikan menggunakan MPE memberikan panduan tentang berbagai alternatif perbaikan yang dapat diimplementasikan dalam produk nanas kaleng untuk meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi. Setiap alternatif memiliki nilai TN yang mencerminkan dampak potensialnya, dengan Solar PV dan penggunaan limbah padat untuk jus konsentrat menonjol sebagai pilihan terbaik.-
dc.description.sponsorshipnull-
dc.language.isoid-
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment) Nanas Kaleng di Sumatera, Indonesiaid
dc.title.alternativeLife Cycle Assessment Analysis of Canned Pineapple in Sumatera, Indonesia-
dc.typeTesis-
dc.subject.keywordeutrofikasiid
dc.subject.keywordpenilaian daur hidupid
dc.subject.keywordpengasamanid
dc.subject.keywordpengolahan nanasid
dc.subject.keywordpotensi pemanasan globalid
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_F3501212032_95e5cb67e6764f0485b460712432d0ef.pdfCover2.47 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_F3501212032_796e42afdbcc49178e8d742eb1714141.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.13 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_F3501212032_d8798260d7bc4eeba0249cc7839d297e.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.28 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.