Estimasi stok karbon ekosistem lamun di Perairan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu dengan pendekatan program Stella 9.02

Abstract

ABSTRAK SHEIKA SALSABILA SYARAH. Estimasi stok karbon pada ekosistem lamun di perairan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu dengan pendekatan program Stella 9.02. dibimbing oleh RAHMAT KURNIA dan FERY KURNIAWAN. Peningkatan kandungan karbondioksida di udara dapat menyebabkan kandungan gas-gas rumah kaca meningkat sehingga memicu terjadinya pemanasan global. Ekosistem lamun salah satu ekosistem pesisir yang dapat menyerap dan menyimpan karbon. Proses penyerapan karbon oleh lamun melalui proses fotosintesis disimpan atau dialirkan ke beberapa kompartemen berupa biomassa pada atas substrat maupun bawah substrat. Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi meliputi wilayah konservasi, pemukiman, dan pariwisata. Metode penelitian kuantitatif dan didukung oleh data sekunder berupa nilai berat kering jenis lamun. Kerapatan dan tutupan lamun di Pulau Tidung termasuk kategori miskin dan kurang sehat. Jenis lamun yang ditemukan di perairan tersebut adalah Enhalus acoreides, Thalassia hemprichii, Cymodecea rotundata dan Halophilla ovalis. Kerapatan lamun di stasiun 1 sebesar 155,5152 ind/m2 sedangkan stasiun 2 sebesar 76,6061 ind/m2 dan pada stasiun 3 sebesar 33,5758 ind/m2. Biomassa lamun sebesar 2.400.000 gbk/m2 dan nilai estimasi stok karbon pertahun sebesar 1.008.000 gramC/ha. Total stok karbon pada ekosistem lamun di Pulau Tidung pada tahun 2040 akan mencapai maksimal dengan nilai 97.713.707.55 gramC/ha. Estimasi total karbon mengalami peningkatan setiap tahun namun seiring berjalannya waktu akan mencapai di titik maksimal dan tidak ada perubahan dalam menyimpan stok karbon. Kata Kunci: biomassa, karbon, lamun, Stella

ABSTRACT SHEIKA SALSABILA SYARAH. Estimation of carbon stock in seagrass ecosystems in Tidung Island waters, Seribu Islands, using Stella 9.02. Supervised by RAHMAT KURNIA of 1st supervisor and FERY KURNIAWAN of 2nd supervisor. The increase in carbon dioxide content in the air can lead to an increase in greenhouse gases, triggering global warming. Seagrass ecosystems are one of the coastal ecosystems that can absorb and store carbon. The process of carbon absorption by seagrass through photosynthesis is stored or channeled into several compartments in the form of biomass both above and below the substrate. This study was conducted in three locations, including conservation areas, residential areas, and tourist areas. The research method was quantitative and supported by secondary data in the form of dry weight values of seagrass species. The density and coverage of seagrass in Tidung Island fall into the poor and unhealthy categories. The types of seagrass found in these waters are Enhalus acoreides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, and Halophila ovalis. The seagrass density at station 1 was 155.5152 ind/m2, while at station 2 it was 76.6061 ind/m2, and at station 3 it was 33.5758 ind/m2. The seagrass biomass was 2,400,000 g/m2 and the estimated annual carbon stock value was 1,008,000 gramsC/ha. The total carbon stock in the seagrass ecosystem on Tidung Island by 2040 will reach a maximum value of 97,713,707.55 gramsC/ha. The estimated total carbon increases every year, but over time it will reach a maximum point with no further changes in carbon storage. Keywords: biomass, carbon, seagrass, Stella