Dinamics of Nutrient Quality and Import Volume of Soybean Meal (SBM), Corn Gluten Meal (CGM) Dan Distillers Dried Grains With Solubles (DDGS) as Feed Ingredients in Indonesia.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika kualitas nutrisi dan volume impor SBM, CGM dan DDGS sebagai bahan baku pakan di Indonesia dan untuk menerangkan hubungan antara produksi pakan, harga dan kualitas bahan baku pakan terhadap volume impor SBM, CGM dan DDGS. Data sekunder yang mencakup tahun 2019-2022, yang meliputi jumlah, harga, dan kualitas impor SBM, CGM, DDGS, diperoleh dari Sistem Rekomendasi. Selain itu, data produksi pakan tahunan diperoleh dari Sistem Informasi Direktorat Pakan, yang diawasi oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Republik Indonesia. Harga SBM diperoleh dari data online Bank Dunia. Dataset ini mencakup empat tahun (2019-2022), masing-masing terdiri dari dua belas bulan, dengan delapan parameter yang diteliti. Regresi linier berganda umum digunakan untuk mengevaluasi hubungan variabel independen (bebas) termasuk harga pada saat kedatangan di Indonesia (USD), kadar air (%), kadar protein (%), kadar serat kasar (%), kadar lemak kasar (%), produksi pakan (MT), dan variabel independen (bebas) harga dunia (USD) terhadap variabel dependen (terikat) volume impor (MT). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari data hasil perhitungan disimpulkan bahwa variabel independen (X) secara simultan (bersama sama) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) SBM, CGM dan DDGS. Secara parsial (masing0masing) variabel produksi pakan dan harga tiba di Indonesia berpengaruh signifikan dan positif terhadap impor SBM, harga internasional dan kadar air berpengaruh signifikan dan negatif terhadap impor SBM. Kadar air berpengaruh signifikan dan negatif terhadap volume impor CGM. Kadar serat kasar berpengaruh signifikan dan negatif terhadap volume impor DDGS. Selain itu, berdasarkan nilai Adjusted R square koefisien determinasi menunjukkan bahwa besarnya pengaruh variabel independen sebesar 66,1% terhadap volume impor SBM, 21,7% terhadap volume impor CGM , 21,6% terhadap volume impor DDGS.