Analisis Daya Saing, Efisiensi, dan Faktor-faktor yang Memengaruhi Ekspor Minyak Atsiri Indonesia

Abstract

Minyak atsiri merupakan salah satu komoditas potensial bagi perdagangan Indonesia. Potensi minyak atsiri Indonesia saat ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi ekspor minyak atsiri terhadap total ekspor Indonesia masih rendah hanya sebesar 0,1 persen dari tahun 2015 hingga 2022 ke pasar dunia. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis daya saing, efisiensi dan faktor -faktor yang memengaruhi ekspor minyak atsiri Indonesia. Dalam hal ini untuk menganalisis daya saing produk minyak atsiri Indonesia menggunakan metode analisis daya saing RCA, EPD, X-Model. Sedangkan untuk menganalisis efisiensi dan faktor-faktor yang memengaruhi ekspor minyak atsiri Indonesia secara bersama-sama akan didekati dengan menggunakan analisis stochastic frontier gravity model. Hasil analisis menggunakan pendekatan metode RCA menunjukkan bahwa kondisi komoditas minyak atsiri Indonesia hampir seluruhnya memiliki daya saing di 24 negara tujuan utama ekspor produk tersebut selama kurun waktu 2015 hingga 2022. Hal ini didukung dengan nilai rata-rata indeks RCA yang memiliki nilai lebih dari 1, kecuali di Negara India dan Italia. Kemudian hasil analisis perkembangan dinamika EPD Minyak atsiri Indonesia ke negara mitra dagang teridentifikasi bahwa sebesar 31 persen produk minyak atsiri Indonesia berada di posisi lost opportunity, 25 persen berada di posisi retreat, 20 persen berada di posisi falling star dan 24 persen berada di posisi rising star dari tahun 2015 hingga 2022. Sedangkan dari sisi analisis pengembangan posisi pasar (X-Model) menunjukkan bahwa rata-rata produk minyak atsiri Indonesia berada di posisi pengembangan pasar potensial dengan rata-rata sebesar 48,2 persen, pengembangan pasar optimis sebesar 19 persen dan pengembangan pasar kurang potensial sebesar 32,7 persen. Nilai Efisiensi ekspor menunjukkan bahwa efisiensi ekspor minyak atsiri Indonesia ke 24 besar negara utama tujuan ekspor produk tersebut memiliki nilai 98 persen dari kurun waktu 2015 hingga 2022. Posisi rata-rata efisiensi ekspor minyak atsiri Indonesia tersebut menunjukkan tingkat efisiensi yang tinggi. Hasil estimasi dengan SFGM Model juga variabel GDP, Populasi negara mitra, RCA dan harga berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan jarak ekonomi dan nilai tukar teridentifikasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor minyak atsiri Indonesia. Di sisi lain, hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Contig, Area, Business Freedom, Investment Freedom secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap inefficiency ekspor minyak atsiri Indonesia. Sementara itu, variabel Financial Freedom teridentifikasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap inefficiency ekspor minyak atsiri Indonesia.

Essential oils constitute one of Indonesia's potential commodities for trade. However, the current potential of Indonesia's essential oils has not been fully maximized. This is evidenced by the low contribution of essential oil exports to Indonesia's total exports, which stood at only 0.1 percent from 2015 to 2022 in the global market. Therefore, this study aims to identify and analyse the competitiveness, efficiency, and factors influencing Indonesia's essential oil exports. To analyse the competitiveness of Indonesian essential oil products, this study employs the RCA, EPD, and X-Model competitiveness analysis methods. Meanwhile, efficiency and the factors jointly influencing Indonesia's essential oil exports will be approached using the stochastic frontier gravity model analysis. The analysis using the RCA method indicates that almost all Indonesian essential oil commodities have competitiveness in 24 main export destination countries during the period from 2015 to 2022. This is supported by the average RCA index value being greater than 1, except in India and Italy. Furthermore, the EPD dynamic development analysis of Indonesian essential oils to trading partner countries identified that 31 percent of Indonesian essential oil products were in the lost opportunity position, 25 percent in the retreat position, 20 percent in the falling star position, and 24 percent in the rising star position from 2015 to 2022. On the other hand, the market position development analysis (X-Model) shows that, on average, 48.2 percent of Indonesian essential oil products are in the potential market development position, 19 percent in the optimistic market development position, and 32.7 percent in the less potential market development position. Export efficiency values indicate that the efficiency of Indonesia's essential oil exports to the 24 major export destination countries stands at 98 percent from 2015 to 2022. The average efficiency position of Indonesia's essential oil exports demonstrates a high level of efficiency. The SFGM Model estimation results also show that the variables GDP, partner country population, RCA, and price have a positive and significant influence, while economic distance and exchange rate have a negative and significant influence on Indonesia's essential oil exports. Additionally, the analysis results indicate that the variables Contig, Area, Business Freedom, and Investment Freedom collectively have a positive and significant impact on the inefficiency of Indonesia's essential oil exports. Meanwhile, the variable Financial Freedom is identified to have a negative and significant impact on the inefficiency of Indonesia's essential oil exports.