Pengembangan Bisnis Hand Sanitizer Bunga Krisan pada PT Kebun Ciputri Molek

Abstract

Produksi krisan secara kontinyu dengan permintaan yang berfluktuasi mengakibatkan terjadinya excess supply. Krisan yang tidak terjual dapat dijadikan ekstrak krisan sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer. Terdapat permintaan potensial dari bisnis hand sanitizer masih belum terpenuhi. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan pengembangan bisnis yang tepat bagi PT Kebun Ciputri Molek ditinjau dari aspek nonfinansial, finansial, dan nilai tambah. Metode penelitian yang dipakai adalah analisis deskriptif, analisis finansial, dan metode hayami. Analisis deskriptif yang dianalisis yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek produksi, dan aspek manajemen organisasi dan manajemen, aspek manajemen sumber daya manusia, dan aspek kolaborasi. Analisis finansial menunjukkan bahwa bisnis layak diperoleh NPV sebesar Rp185.422.327,00, Net B/C 2,21 Gross B/C 1,16, IRR 35,17% dan payback period 2 tahun 7 bulan. Nilai tambah diperoleh dengan nilai 54,02% termasuk dalam kategori nilai tambah tinggi.

Continuous production of chrysanthemums with fluctuating demand results in excess supply. Unsold chrysanthemums can be used as chrysanthemum extract as raw material for making hand sanitizer. There is potential demand from the hand sanitizer business that has not yet been met. This study aims to formulate appropriate business development for PT Kebun Ciputri Molek in terms of non-financial, financial, and added-value aspects. The methods used are descriptive analysis, financial analysis, and the Hayami method. The non-financial aspects analyzed consist of market and marketing aspects, production aspects, organizational and management aspects, human resource management aspects, and collaboration aspects. The results of the financial analysis obtained an NPV of Rp185.422.327.00, Net B/C 2,21 Gross B/C 1,16, IRR 35,17%, and payback period of 2 years 7 months. The results of the added value analysis were obtained with a value of 54,02%, including in the high-added value category.