Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153643
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPurwanti, Nanik-
dc.contributor.advisorNursid, Muhammad-
dc.contributor.authorFitri, Dian Arsita-
dc.date.accessioned2024-07-15T04:36:02Z-
dc.date.available2024-07-15T04:36:02Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153643-
dc.description.abstractTeripang merupakan salah satu spesies yang termasuk dalam famili Echinodermata dari kelas Holothuroidae. Kelompok hewan berbentuk ketimun ini hidup di laut. Holothuria scabra merupakan jenis teripang yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan aktif. Potensi H. scabra di Indonesia cukup besar kandungan gizi, asam lemak dan mineral yang tinggi menjadikan teripang sebagai sumber pangan yang menyehatkan. Kandungan senyawa bioaktif mayor pada H. scabra salah satunya adalah saponin. Saponin merupakan golongan bahan alam yang sangat penting yang pertama kali ditemukan pada tanaman tingkat tinggi. Saponin merupakan senyawa metabolit sekunder yang banyak dihasilkan oleh teripang dari kelas Holothuroidea. Selain itu, telah ditemukan dua macam senyawa saponin yang terdapat dalam H. scabra yaitu Holothurin A dan Holothurin B. Disamping memiliki kandungan saponin yang tinggi, dinding tubuh teripang juga tersusun dari kolagen dalam jumlah yang besar. Kolagen memiliki banyak fungsi dalam memperbaiki jaringan yang rusak sehingga banyak diaplikasikan dalam industri kosmetika. Karena sifat antioksidannya, serat kolagen telah digunakan dalam produk perawatan kulit. Kendala dalam pengembangan senyawa bioaktif dari teripang salah satunya adalah pengolahan bahan baku seperti misalnya proses pengeringan. Hal ini berkaitan dengan stabilitas senyawa bioaktif dan bahan lain yang berguna yang terkandung dalam teripang. Sebelum proses pengeringan, teripang yang telah dicuci biasanya direbus terlebih dahulu untuk mengurangi kandungan mineral atau garam-garaman yang ada pada teripang. Namun demikian, perebusan dapat mendenaturasi protein dan menyebabkan protein kehilangan sifat-sifat fungsional. Oleh karena itu, proses tanpa perebusan dilakukan dalam penelitian ini. Berdasarkan uraian terkait pentingnya proses pengeringan dan perebusan dalam pasca panen teripang, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perlakuan perebusan dan tanpa perebusan, menganalisis pengaruh penjemuran dan pengeringan oven terhadap kandungan proksimat, saponin, kolagen, dan profil metabolit H. scabra. Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi proksimat, kandungan kolagen dan profil Fourier Transform Infra Red (FTIR) teripang pasir (H. scabra) yang dijemur dan dioven, baik direbus maupun tidak direbus, tidak menunjukkan perbedaan nyata. Namun kandungan saponin pada ekstrak H. scabra rebus mempunyai perbedaan yang nyata dengan kandungan saponin pada ekstrak H. scabra yang tidak direbus. Perebusan tampaknya memudahkan pelepasan kandungan kapur pada kulit H. scabra, sehingga menghasilkan H. scabra yang lebih bersih dibandingkan H. scabra yang tidak direbus. Hasilnya, proses ekstraksi saponin menjadi lebih mudah dan diperoleh kandungan saponin yang lebih tinggi.-
dc.description.abstractSea cucumbers are a species belonging to the Echinodermata family of the Holothuroidae class. This group of cucumber-shaped animals live in the sea. H. scabra is a type of sea cucumbers that has the potential to be used as a source of active ingredients. The potential of Holothuria scabra in Indonesia is quite large, its high content of nutrients, fatty acids and minerals makes sea cucumber as a healthy food source. One of the major bioactive compounds in H. scabra is saponin. Saponin is a class of very important natural ingredients that were first discovered in higher plants. Saponin is a secondary metabolite compound produced by sea cucumbers of the class Holothuroidea. In addition, two kinds of saponin compounds have been found in H. scabra, namely Holothurin A and Holothurin B. Besides having a high saponin content, sea cucumber body walls is also composed of collagen in large quantities. Collagen has many functions in repairing damaged tissue so it is widely applied in cosmetic industry. Due to its antioxidant properties, collagen fibers have been used in skin care products. One of the obstacles in the development of bioactive compounds from sea cucumber is the processing of raw materials such as drying process. This relates to the stability of bioactive compounds and other useful ingredients contained in sea cucumbers. Before drying, sea cucumbers that have been washed are usually boiled to reduce mineral content or salts. Nevertheless, boiling can denature protein and cause the protein to lose functional properties. Therefore, a process without boiling was carried out in the study. Based on the description related to the importance of the drying and boiling process in post-harvest sea cucumbers, this study aims to analyze the effect of boiling and non-boiling treatment, analyze the effect of sun drying and oven drying on the content of proximate, saponins, collagen, and H. scabra metabolite profiles. The results showed that the proximate composition, collagen content and Fourier Transform Infra Red (FTIR) profile of dried sand sea cucumber (H. scabra), both with sun drying and oven drying, with boiled and unboiled, showed no noticeable difference. However, the saponin content in boiled H. scabra extract had real difference with the saponin content in unboiled H. scabra extract. Boiling seemed to facilitate the release of lime content from skin of H. scabra, resulting in cleaner H. scabra than unboiled H. scabra. As a result, the saponin extraction process became easier and a higher saponin content was obtained.-
dc.description.sponsorshipPenelitian ini sebagian didanai oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui fasilitas ELSA. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pengelola Laboratorium Penelitian Terpadu Oseanografi BRIN (LATERIO), Jakarta dan Laboratorium Genomics BRIN Cibinong, Bogor atas fasilitasnya dalam melakukan penelitian.-
dc.language.isoid-
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Penjemuran dan Pengeringan Oven Terhadap Komposisi Fisikokimia Teripang Pasir (Holothuria scabra) Indonesiaid
dc.title.alternativeEffect of Sun and Oven Drying on the Physicochemical Indonesian Sandfish (Holothuria scabra)-
dc.typeTesis-
dc.subject.keywordkolagenid
dc.subject.keywordHolothuria scabraid
dc.subject.keywordpengeringanid
dc.subject.keywordprofil metabolitid
dc.subject.keywordsaponinid
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_F1502202011_d343dbd2fea64c8f935c7525fabe14a5.pdfCover569.32 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_F1502202011_a4749e38eb364b2587156f21573ea4f8.pdf
  Restricted Access
Fulltext982.82 kBAdobe PDFView/Open
lampiran_F1502202011_2c66697704bc4c569153b74b395ef2e9.pdf
  Restricted Access
Lampiran817.54 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.