Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153056
Title: Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment) Produksi Fatty Acid dari Crude Palm Kernel Oil (CPKO)
Other Titles: Life Cycle Assessment of Fatty Acid Production from Crude Palm Kernel Oil
Authors: Suprihatin
Yani, Moh
Mahardhika, Puspa
Issue Date: 18-Mar-2024
Publisher: IPB University
Citation: Mahardhika P, Suprihatin, Yani M. Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment) Produksi Fatty Acid dari Crude Palm Kernel Oil (CPKO) [Tesis]. Bogor(ID): IPB University
Abstract: Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Indonesia merupakan produsen utama minyak sawit dunia dengan produksi mencapai 51,2 juta ton. Jumlah itu terdiri produksi crude palm kernel oil (CPKO) sebesar 4,5 juta ton pada tahun 2022. Produksi turunan minyak sawit berupa crude palm kernel oil (CPKO) merupakan bahan baku dalam pembuatan minyak goreng, oleochemical, sabun, margarin dan bahan baku utama untuk menghasilkan fatty acid pada penelitian ini yang merupakan kelompok oleokimia dasar yang dijadikan sebagai bahan baku untuk produk lain. Secara global konsumsi produk berbasis fatty acid dunia saat ini tumbuh sekitar 7% per tahun dengan kapasitas produksi yang cenderung tetap selama beberapa tahun terakhir. Adapun demand Asia sebesar 6,6 juta ton/tahun dan Uni Eropa sebesar 1,7 juta ton/tahun terhadap fatty acid, namun pemenuhan kebutuhan tersebut baru mencapai 4,5 juta ton/tahun, sehingga terdapat peluang pasar fatty acid sebesar 3,8 juta ton/tahun sebagai upaya dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia. Dalam persaingan pasar global, status produk dengan kinerja lingkungan yang rendah menjadi ujung tombak dalam persaingan. Kegiatan agroindustri produksi fatty acid memiliki potensi memberikan dampak negatif ke lingkungan seperti pencemaran terhadap air, tanah, udara, dan peningkatan emisi salah satuya global warmig potential (GWP100). Kinerja lingkungan dari produksi fatty acid perlu dilakukan evaluasi untuk menuju industri yang ramah lingkungan. Penilaian kinerja lingkungan produksi fatty acid dilakukan dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). Life Cycle Assessment (LCA) merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengetahui jumlah energi, biaya, dan dampak lingkungan yang disebabkan oleh tahapan daur hidup produk. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis siklus hidup, aliran bahan baku dan konsumsi energi setiap tahapan proses, menganalisis besaran dampak yang dihasilkan dan menentukan skenario perbaikan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi emisi. Penelitian ini dilakukan di industri PT. X di Kota Dumai, Provinsi Riau. Tahapan metode LCA diawali dengan penentuan tujuan dan ruang lingkup, analisis inventori, analisis dampak, dan interpretasi hasil. Penentuan tujuan dan ruang lingkup menetapkan batasan sistem gate-to-gate yaitu produksi fatty acid dari CPKO. Data yang digunakan berdasarkan input-output dari neraca massa dan neraca energi pada produksi fatty acid. Input pada produksi fatty acid yaitu bahan baku, bahan pendukung, steam, thermal oil heater, dan listrik. Output yang dihasilkan dari aktivitas industri yaitu fatty acid, gliserin, limbah cair, condensate, dan separated fat. Penilaian dampak menggunakan software SimaPro 9.5.0.1 faculty license dan berdasarkan analisis CML-IA Baseline, terhadap abiotic depletion potential (ADP), abiotic depletion potential (fossil fuels) (ADP FF), acidification (AD), eutrophication(EP), freshwater aquatic potential (FAP), globalii warming potential (GWP100a), human toxicity potential (HTP), ozone layer depletion potential (ODP), photochemical oxidation potential (POP), dan terrestrial ecotoxicity potential (TEP). Hasil penilaian daur hidup fatty acid yang dihasilkan berdasarkan ruang lingkup gate to gate dengan unit fungsi 1 ton fatty acid, menghasilkan dampak tiga teratas yaitu ADP FF, GWP100 dan HTP secara berturut-turut sebesar 9,8E3 MJ, dan 6,58E3 kg CO2 eq, dan 655 kg 1,4-DB eq. Setelah dilakukan normalisasi menghasilkan nilai terhadap kategori dampak tiga teratas yaitu FAP, HTP dan GWP100 secara berturut-turut sebesar 2,61E-10, 2,54E-10, dan 1,57E-10. Produksi fatty acid menghasilkan dampak tertinggi (hotspot) yaitu penggunaan input pada penggunaan CPKO, steam¸listrik dan thermal oil heater.Skenario perbaikan yang direkomendasikan yaitu peningkatan efisiensi boiler, substitusi bahan bakar batubara, dan efisiensi penggunaan bahan baku. Pada skenario peningkatan efisiensi boiler yaitu menggunakan Boiler Atmospheric Fluidized Bed Combustion (AFBC) dan meningkatkan Gross Calorific Value (GCV) pada batubara dapat menurunkan emisi GWP100 sebesar 6,1%. Skenario substitusi bahan bakar batubara dari jenis brown coal menjadi bituminous coal dapat menurunkan dampak FAP (97,6%), HTP (47,4%), dan GWP100 (0,49%). Skenario efisiensi penggunaan bahan baku CPKO yaitu meningkatkan peforma alat distilasi pada produksi fatty acid. Tujuan ini untuk mengurangi penggunaan pada CPKO, tetapi dapat mendapatkan produk dengan yield yang sama. Penerapan skenario ini dapat menurunkan 5,03% seluruh nilai emisi terhadap kategori dampak pada penggunaan bahan baku CPKO. Skenario perbaikan yang direkomendasikan perlu dilengkapi dengan perhitungan lebih lanjut pada aspek ekonomi untuk mengetahui tingkatkan kelayakan finansial penerapan opsi-opsi tersebut.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153056
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
PUSPA MAHARDHIKA-THESIS FINAL.pdf
  Restricted Access
Full Tesis9.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.