Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152563
Title: Peningkatan nilai nutrisi ampas sagu (Metroxylon sp.) sebagai bahan pakan monogastrik melalui teknologi fermentasi menggunakan aspergillus niger
Authors: Sofyan, Lily Amalia
Kompiang, I Putu
Rosmini, Sitti
Issue Date: 1994
Publisher: IPB University
Abstract: Ampas sagu merupakan limbah dari pengolahan sagu yang belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai pakan ternak, karena nilai nutrisinya yang rendah. Sehubungan hal tersebut perlu upaya meningkatkan nilai nutrisi ampas sagu sebelum diberikan ke ternak, diantaranya dengan teknologi fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai nutrisi dan pemanfaatan ampas sagu sebagai bahan pakan ternak khususnya monogastrik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pakan dan Kandang Ayam Petelur Balai Penelitian ternak Ciawi-Bogor, selama 5 bulan dari bulan April sampai september 1994. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) (Steel dan Torrie, 1981), dengan 2 perlakuan lama inkubasi dan 3 kelompok berdasarkan waktu pembuatan media. Jarak waktu pembuatan media adalah 2 hari. Setiap kelompok terdiri atas 5 ulangan. Perlakuannya adalah fermentasi ampas sagu dengan lama inkubasi 0 hari (To) sebagai kontrol dan fermentasi ampas sagu dengan lama inkubasi 4 hari (T4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama inkubasi sangat nyata berpengaruh terhadap kadar pati, kadar bahan kering hilang dan kadar protein murni (P<0,01) dan berpengaruh nyata terhadap nilai pH media (P<0,05). Sedangkan pengaruh waktu pembuatan media (kelompok) hanya nyata (P<0,05) terhadap kadar bahan kering media. Kadar protein murni ampas sagu fermentasi berdasarkan produk akhir, mengalami peningkatan sebesar 12,30%, kadar abu 2,76%, kadar serat kasar 3,81%, sedangkan kadar pati turun 29,51% dibandingkan ampas sagu tanpa fermentasi. Nilai energi metabolis meningkat dari 3374 kal/g menjadi 3884 kal/g setelah fermentasi. Kadar bahan kering yang hilang sebesar 26,45%. Jika kadar bahan kering yang hilang ini diperhitungkan, maka peningkatan kadar protein murni yang terjadi hanya 8,51%, sedangkan kadar serat kasar turun 2,07% dibanding ampas sagu tanpa fermentasi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152563
Appears in Collections:UT - Nutrition Science and Feed Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D94SRO.pdf
  Restricted Access
6.86 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.