Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151788
Title: Pengaruh penambahan bakteri dan enzim terhadap kualitas air dan kelangsungan hidup udang windu (Peneaus monodon)
Authors: Saputra, Umar Hasan
Alifuddin, Muhammad
Kristianingsih, Dewi
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Bakteri mempunyai peranan penting dalam perombakan bahan organic untuk mempertahankan kualitas air. Namun kerja bakteri yang terbatas pada zat yang terlarut dalam air dapat ditopang oleh bantuan enzim yang bekerja untuk membantu merubah padatan menjadi zat terlarut yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan bakteri. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lingkungan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, mulai Maret sampai Juni 2003. Tujuannya adalah ingin mengetahui pengaruh penambahan bakteri dan enzim terhadap kualitas air dan kelangsungan hidup pada udang windu (Penaeus monodon). Kegiatan penelitian ini terdiri dari persiapan wadah, pengujian kualitas air dan uji biota yang dilakukan pada wadah toples berukuran 18 buah berdiameter + 20 cm dan tinggi 25 cm dengan volume air sebesar 1 It. Kualitas air yang dianalisa meliputi DO, pH, amonia (NH3), amonium (NH4), nitrit (NO₂) dan nitrat (NO3). Udang uji yang digunakan adalah udang windu berumur PL-18 dengan kepadatan 10 ekor// selama satu minggu. Data kualitas air dan data tingkat kelangsungan hidup rata-rata udang windu diinterpretasikan secara deskriptif Dinamika DO dengan semua parameter yang dianalisa memiliki hubungan yang saling terkait. Adanya kesetimbangan antara bakteri dan enzim mempengaruhi pada proses perombakan zat yang ada di air. Dengan bantuan enzim yang dapat mengubah zat padatan menjadi zat terlarut maka akan menghemat kerja bakteri untuk melakukan aktivitasnya. Ketersediaan DO juga menjadi pembatas dalam kelancaran proses nitrifikasi. Bila oksigen tercukupi maka amonia akan diubah menjadi nitrit dan nitrit diubah menjadi nitrat. Namun bila kondisi oksigennya kurang maka reaksinya akan berbalik sehingga kemunduran kualitas airnya akan menyebabkan tertumpuknya amonia yang berbanding lurus dengan kenaikan pH. Dilihat dari kualitas airnya dapat disimpulkan bahwa konsentrasi terbaik untuk bakteri saja maupun enzim saja adalah 1 ppm. Sedangkan konsentrasi terbaik pada penggunaan gabungan bakteri dan enzim terletak pada konsentrasi 0,5 ppm. Penambahan gabungan bakteri dan enzim dapat menyebabkan terjadinya peningkatan nitrat pada konsentrasi 0,5 ppm yang terjadi pada hari keempat. Artinya selang satu hari sejak penambahan bakteri dan enzim, proses nitrifikasi mulai berjalan. Terbentuknya nitrat berarti indikator bahwa bakteri dan enzim telah bekerja secara efektif. Kelangsungan hidup udang windu yang tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi 0,5 ppm penambahan gabungan bakteri dan enzim yaitu sebesar 96,7%. Hal ini disebabkan karena pada konsentrasi ini bakteri dan enzim mampu...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151788
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C03dkr.pdf
  Restricted Access
10.01 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.